Bisnis.com, JAKARTA – Produk reksa dana Exchange Traded Fund (ETF) dinilai menarik dengan prospek pertumbuhan yang masih baik. Selain itu, produk ini juga dianggap cocok bagi investor ritel.
Head of Investment Avrist Asset Management Tubagus Farash Akbar Farich mengungkapkan bahwa prospek ETF menjelang akhir tahun ini masih bagus dengan melihat peluang perbaikan kinerja ETF indeks LQ45 maupun reksa dana indeks LQ45.
“Karena valuasi [LQ45] masih belum mahal sementara laba emitennya tumbuh,” ungkap Farash saat dihubungi Bisnis, Selasa (21/9/2021).
Peluang pertumbuhan kinerja pun menurutnya akan digerakkan oleh pemulihan bisnis terutama di dalam negeri atau domestik.
Meski demikian, Farash mengungkapkan menjelang akhir tahun ini, Avrist belum ada rencana untuk mengeluarkan produk saham baru.
Sebagai informasi, Avrist memiliki satu produk ETF bernama ETF Rate Bond I dengan jenis pendapatan tetap dengan dana kelolaan per 20 September 2021 sebanyak Rp1,07 triliun.
Sementara itu, PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) pada Selasa (21/9/2021) mengeluarkan produk reksa dana ETF pertamanya yang dinamakan reksa dana indeks BNP Paribas IDX Growth30 ETF dengan kode perdagangan XBIG dengan nominal sebesar Rp500 per unit penyertaan.
Berdasarkan keterangan resmi BNP Paribas AM, produk reksa dana tersebut diperdagangkan di BEI untuk memberikan eksposur bagi para investor ke 30 perusahaan dengan tema “pertumbuhan” dengan mengikuti kinerja indeks IDXGrowrth30.
Presiden Direktur BNP Paribas AM Priyo Santoso melalui unggahan YouTube IDX Channel yang berjudul “Market Review 21 September 2021”, menyampaikan bahwa produk ETF itu sesuai bagi investor institusional maupun individual atau ritel.
“Yang terutama bagi mereka yang baru pertama kali ingin mulai berinvestasi di saham atau ingin mulai trading di saham tapi belum memiliki kemampuan untuk memilih saham atau belum tahu bagaimana cara menganalisis saham, bisa memanfaatkan produk ini,” ungkap Priyo dalam unggahan YouTube IDX Channel dikutip, Selasa (21/9/2021).
Walaupun saat ini produk ETF didominasi oleh investor institusi, Priyo melihat ke depannya akan banyak animo dari investor ritel.
Produk ETF menurut Priyo bisa dimanfaatkan terutama bagi investor yang belum mengetahui bagaimana cara memilih saham yang tepat maupun tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan analisis pemilihan saham sendiri.