Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Return Lebih Tinggi Dibanding Deposito, SR015 Laku Keras!

Tren suku bunga rendah yang masih akan berlanjut hingga akhir 2021 menjadi kesempatan investor untuk mendapatkan instrumen yang aman dan return yang optimal.
Sukuk ritel/Instagram @djpprkemenkeu
Sukuk ritel/Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya animo investor terhadap sukuk ritel seri SR015 didukung oleh potensi keuntungan (return) yang didapatkan oleh instrumen ini.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyebutkan, tingginya minat investor terhadap SR015 salah staunya ditopang oleh tingkat return menarik yang ditawarkan oleh instrumen ini.

Ramdhan memaparkan, SR015 memiliki return yang lebih baik bila dibandingkan dengan instrumen sejenis lain seperti deposito. Hal ini juga ditambah dengan adanya keringanan pajak penghasilan (PPh) bunga obligasi untuk investor domestik yang dipotong menjadi 10 persen.

“Pajak yang lebih rendah ini menjadi pemanis buat para investor ritel masuk ke SR015,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (16/9/2021).

Selain itu, minat investor terhadap SR015 juga ditopang oleh tingkat likuiditas domestik yang juga masih tinggi. Menurut Ramdhan, investor ritel saat ini masih terus mencari instrumen yang memberi nilai tambah bila dibandingkan dengan tabungan di bank.

Di sisi lain, investor juga mencari instrumen yang aman dan memiliki kepastian dari sisi keuntungan. Ramdhan mengatakan, SR015 memiliki keunggulan-keunggulan tersebut dibandingkan dengan isntrumen sejenis.

“Keamanan produk ini dijamin oleh undang-undang, sehingga masyarakat menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di SR015,” kata Ramdhan.

Ke depannya, Ramdhan menuturkan minat investor terhadap obligasi ritel akan tetap tinggi hingga akhir tahun. Hal tersebut seiring dengan masih tingginya kebutuhan investor ritel untuk menaruh dananya pada instrumen yang aman.

Ramdhan menambahkan, tren suku bunga rendah yang masih akan berlanjut hingga akhir 2021 menjadi kesempatan investor untuk mendapatkan instrumen yang aman dan return yang optimal.

Ia memprediksi, obligasi ritel yang belum ditawarkan pada tahun ini masih dapat membukukan penjualan di atas Rp20 triliun. Meski demikian, jumlah penjualan ini kemungkinan besar hanya dapat dibukukan oleh obligasi ritel yang dapat diperdagangkan (tradeable).

“Mungkin seri-seri seperti ORI masih dapat tembus Rp20 triliun, kalau seperti Sukuk Tabungan atau Savings Bond Ritel (SBR) akan sulit mencapai kisaran itu karena sifatnya non tradeable,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti mengatakan, pemesanan SR015 telah memenuhi kuota dari pemerintah sehari sebelum jadwal penutupan masa penawaran yaitu pada Rabu (15/9/2021).

“Total penjualan SR015 tercatat sebesar Rp27 triliun,” katanya saat dihubungi pada Kamis (16/9/2021).

Dwi melanjutkan, dengan hasil tersebut, maka SR015 mencatat rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel secara daring. Rekor sebelumnya dicatatkan oleh obligasi ritel (ORI) seri OR019 yang membukukan penjualan senilai Rp26 triliun pada awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper