Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas reksa dana mengalami penurunan kinerja sepanjang pekan lalu.
Berdasarkan data Infovesta Utama, Senin (13/9/2021), pada periode 3 September 2021 - 10 September 2021, hanya reksa dana pasar uang yang mencatatkan performa positif yakni sebesar 0,05 persen.
Sementara itu reksa dana saham dan campuran masing-masing mencatatkan koreksi sebesar 0,03 persen dan 0,04 persen.Pelemahan tersebut sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,52 persen pada pekan lalu.
Sementara itu, reksa dana pendapatan tetap juga membukukan return negatif sebesar 0,02 persen. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada pasar obligasi pada pekan lalu.
“Obligasi pemerintah turun sebesar 0,03 persen, sedangkan obligasi korporasi menguat tipis sebesar 0,12 persen.
Sementara itu, secara year to date reksa dana pasar uang masih menjadi instrumen dengan kinerja terbaik dengan imbal hasil 2,41 persen. Menyusul di belakangnya adalah reksa dana pendapatan tetap dengan imbal hasil 1,72 persen.
Baca Juga
Di sisi lain, reksa dana saham memiliki return -3,55 persen secara year to date. Adapun, reksa dana campuran mencatatkan return ytd sebesar 0,67 persen.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksa dana produk reksa dana secara industri per 31 Agustus 2021 ada di posisi Rp542,54 triliun.
Realisasi tersebut naik 0,75 persen bila dibandingkan dengan catatan per akhir Juli 2021 sebanyak Rp538,48 triliun. Sementara itu, AUM reksa dana masih terkoreksi 5,03 persen dari posisi Januari 2021 sebesar Rp571,26 triliun
Dana kelolaan instrumen reksa dana saham tercatat naik menjadi Rp127,52 triliun per akhir Agustus 2021, sedangkan pada akhir Juli 2021 berjumlah Rp121,00 triliun.
Selain itu, dana kelolaan reksa dana berbasis obligasi atau fixed income fund tercatat naik dari Rp147,70 triliun pada akhir Juli 2021 menjadi Rp149,20 triliun. Kenaikan juga terjadi pada dana kelolaan reksa dana pasar uang menjadi Rp105,98 triliun dari sebelumnya Rp104,73 triliun.
Adapun, reksa dana campuran atau mixed asset fund juga mencatatkan kenaikan dana kelolaan dari Rp25,11 triliun menjadi Rp25,19 triliun.