Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas: IHSG Bisa di Zona Hijau, Cek ERAA, AGRO & ARTO

Hari ini saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menjadi rekomendasi dengan kisaran support dan resisten 13.825-15.825.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih mampu parkir di teritori positif pada perdagangan hari ini.

IHSG terpantau ditutup menguat 0,44 persen atau 26,65 poin dan parkir di level 6.094,87 pada akhir perdagangan Jumat (10/9/2021).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas pada level 6.047 – 6.145.

“Namun, kami juga melihat ada potensi koreksi yang cukup besar kemungkinan akan terjadi, hati-hati volatilitas akan kembali meninggi,” jelas dia dalam riset harian, Senin (13/9/2021).

Hari ini, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham ERAA dengan support dan resisten Rp550-640. Pada Jumat (10/9/2021), saham ERAA ditutup di level 585.

Sementara itu, AGRO bisa menjadi pilihan dalam kisaran support dan resisten 1.960-2.320. Saham AGRO parkir di posisi 2.120 pada akhir pekan lalu. Sedangkan saham ARTO juga menjadi rekomendasi dengan kisaran support dan resisten 13.825-15,825. Saham Bank Jago ini ditutup 14.825 pada perdagangan Jumat.

Untuk sentimen dari dalam negeri, Nico menjelaskan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR telah mencapai Rp176,92 triliun hingga 6 September 2021 atau mencapai 69,93 persen dari target 2021 yang berada pada Rp 253 triliun. Realisasi KUR tersebut terdistribusi kepada 4,73 juta usaha mikro yang diharapkan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dari dasar.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementrian Keuangan, pemerintah telah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR antara lain dengan peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021, penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR serta relaksasi persyaratan administrasi.

“Hal ini yang kami yakini akan mampu memperkuat UMKM untuk bertahan ditengah situasi dan kondisi selama pandemik ini berlangsung,” jelas dia.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper