Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SR015 Laris Manis, Berkat Insentif PPh Bunga Obligasi?

Tingginya minat investor pada SR015 mengindikasikan terjadinya kenaikan permintaan dari investor ritel terhadap obligasi.
Sukuk ritel/Instagram @djpprkemenkeu
Sukuk ritel/Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA - Keringanan Pajak Penghasilan (PPh) bunga obligasi untuk investor domestik menjadi salah satu faktor utama tingginya animo masyarakat dalam membeli sukuk ritel (SR) seri SR015.

VP Economist Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, tingginya minat investor pada SR015 mengindikasikan terjadinya kenaikan permintaan dari investor ritel terhadap obligasi. Ia menjelaskan, kenaikan permintaan terjadi akibat tren penurunan suku bunga deposito yang lebih cepat.

Ia memaparkan dibandingkan dengan bulan Maret 2021 lalu ketika pemerintah menerbitkan SR014, selisih kupon obligasi dengan suku bunga deposito tercatat sebesar 39 basis poin. Sementara itu, saat penerbitan SR015, selisihnya mampu mencapai 51 basis poin.

“Bagi investor ritel, selisih yang semakin besar tersebut memberikan insentif untuk beralih ke obligasi,” katanya saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Selain itu, dengan kebijakan pemerintah yang menurunkan pajak pendapatan obligasi, selera investor terhadap SR015 semakin meningkat. Pasalnya, insentif ini berimbas pada kenaikan pendapatan bunga kupon yang didapat oleh investor ritel.

Josua melanjutkan, melihat pola waktu pendapatan masyarakat Indonesia, puncak dari penjualan SR015 diprediksi sudah lewat. Meski demikian, potensi kenaikan penjualan sukuk ritel ini masih terbuka hingga masa penawarannya ditutup.

“Diperkirakan hasil penerbitan SR015 akan berkisar pada Rp25 triliun - Rp27triliun,” pungkasnya.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memaparkan jumlah penjualan SR015 berpotensi melebihi seri ORI019. Hal ini seiring dengan minat investor terhadap instrumen yang aman, return yang pasti, serta risiko yang rendah.

Selain itu, return dari SR015 terbilang masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan deposito.

Ia menjelaskan, apabila investor berinvestasi di deposito, mereka akan mendapatkan bunga kotor sesuai dengan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni 3,5 persen. Wawan mengatakan, investor akan mendapatkan return bersih sekitar 2,7 persen dari deposito.

“Sementara, dengan aturan pajak obligasi yang diturunkan menjadi 10 persen, investor akan mendapat net return sebesar 4,59 persen per tahunnya,” jelas Wawan.

Wawan mengatakan investor kemungkinan masih akan terus mencari SR015 hingga masa penawarannya ditutup. Ia memprediksi jumlah penjualan SR015 akan berada di kisaran Rp24 triliun–Rp25 triliun hingga masa penawaran berakhir.

Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Jumat (10/9/2021) sekitar pukul 13.00, total penjualan SR015 telah menyentuh Rp24,47 triliun. Adapun kuota pemesanan sudah tercantum Rp0 dari target sekitar Rp24,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper