Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) terpantau hijau pada awal perdagangan Kamis (9/9/2021) waktu setempat. Wall Street berupaya menahan pelemahan yang sempat terjadi sebelumnya karena lonjakan kasus Covid-19 varian delta.
Berdasarkan data Bloomberg, pada 20.30 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average naik 39 poin dan selang 20 menit menjadi 80,5 poin atau 0,23 persen ke 35.111,57. Indeks S&P 500 naik 0,2 persen ke 4.523,28 sedangkan Nasdaq bertambah 0,23 persen ke 15.322,16.
Pelaku pasar sebagian besar dinilai menerima berita mengecewakan dengan tenang, tetapi data pekerjaan AS untuk Agustus jauh dari ekspektasi pasar. Ini mengurangi harapan pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal keempat 2021.
Bagaimanapun, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa para pekerja berhenti dari pekerjaan mereka secara massal, dan hampir 11 juta posisi tidak terisi.
Pada Kamis ini, klaim tunjangan pengangguran terbaru pekan ini mencapai 310.000, untuk sementara menghilangkan kekhawatiran tentang ekonomi. Realisasi itu melanjutkan perbaikan yang dicetak pekan sebelumnya sebanyak 340.000 klaim.
Investor mencoba menghitung faktor pasar kerja yang secara historis tetap panas terhadap pertumbuhan sekalipun kehilangan momentum lantaran Covid-19 varian delta.
Baca Juga
“Ekonomi AS sedikit turun pada Agustus karena kekhawatiran merebak tentang bagaimana lonjakan baru kasus virus corona akan mempengaruhi rebound ekonomi,” kata Federal Reserve pada Rabu (8/9/2021) dalam Beige Book terbaru.
Pasar tenaga kerja terbaru sangat kontras dengan data gaji untuk Agustus, yang menunjukkan ekonomi AS menciptakan posisi baru yang relatif tipis sehingga memicu spekulasi bahwa The Fed dapat mengubah jadwalnya untuk mengurangi pembelian obligasi.
Namun, Wall Street tampaknya tidak terlalu khawatir, setidaknya untuk saat ini, mengingat indeks acuan di pasar saham masih sempat menyentuh rekor tertinggi baru-baru ini.
“Berita ekonomi dan arah masa depan pasar saham tidak harus berada di satu mobil yang sama. Pasar tetap sangat menarik meskipun banyak kebisingan," kata manajer portofolio Hennessy Funds Josh Wein kepada Yahoo Finance.