Bisnis.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) menargetkan kinerja perseroan mampu melaju di atas rata-rata industri semen tahun ini, yang diperkirakan akan tumbuh 3-5 persen.
Direktur Marketing dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir memproyeksikan industri semen Indonesia akan tumbuh 3 hingga 5 persen. Proyeksi ini didasarkan akibat banyak faktor yang tidak bisa diprediksi, seperti pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada tahun ini.
"Secara keseluruhan, potensi tumbuh 3 sampai 5 persen itu ada, dengan melihat perbaikan dalam penurunan kasus Covid-19, dan sudah mulai berjalannya proyek yang tersisa tahun ini," ucap Adi saat pemaparan publik, Kamis (9/9/2021).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMGR Doddy Sulasmono Diniawan menuturkan, selama paruh pertama tahun ini, pendapatan SMGR menunjukkan peningkatan dibanding semester I/2020. SMGR mencatatkan peningakatan pendapatan 1,16 persen secara tahunan menjadi Rp16,21 triliun di semester I/2021. Pendapatan ini meningkat dari Rp16,02 triliun di semester I/2021.
"Memang revenue tidak proporsional. Sebagaimana diketahui, karena kondisi pandemi, ada penurunan permintaan domestik, kami tetap menaikkan volume dengan ekspor yang marjinnya tidak sebaik di domestik sehingga pendapatan hanya naik 1,2 persen," ucap Doddy.
Untuk proyeksi kinerja sepanjang 2021, Doddy menuturkan pihaknya belum bisa secara penuh menganalisa kinerja di paruh pertama dan kedua, karena karakteristik industri semen. Dia menyebut, kinerja paruh kedua bisa mewakili 55 persen hingga 60 persen kinerja selama setahun.
Baca Juga
"Jadi sebagai perusahaan manufaktur, kinerja keuangan itu tergantung kinerja penjualan kita di paruh kedua. Kami berharap pelonggaran PPKM dan akselerasi belanja pemerintah, terutama terkait di infrastruktur berjalan lancar, sehingga pendapatan bisa sesuai yang kami targetkan," ujarnya.