Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit induk grup Mitra Keluarga, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) mencetak kinerja signifikan sepanjang semester I/2021. Pendapatan terutama dari pasien Covid-19 dan pemulihan pasien non Covid-19.
Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja menuturkan Covid-19 masih akan jadi penentu di Indonesia. Vaksinasi di Indonesia masih tergolong rendah dan baru di wilayah DKI Jakarta vaksinasi mencapai 100 persen.
"Masih ada potensi peningkatan pasien Covid-19 ke depan jika masyarakat mulai berkegiatan kembali. PPKM diangkat takutnya Covid-19 akan semakin meningkat," jelasnya dalam paparan publik, Senin (6/9/2021).
Mitra Keluarga terangnya menerapkan strategi merengkuh atau embrace Covid-19. Perseroan memberikan perawatan pasien Covid-19 dan membantu vaksinasi gratis dari pemerintah. Perseroan juga menangkap bisnis terkait Covid-19 seperti Rapid dan PCR Test.
Emiten berkode MIKA ini pun meningkatkan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari yang hanya 210 tempat tidur pada Q1 2020 menjadi 1.473 tempat tidur pada 30 Juni 2021.
"Saat ini strateginya embrace Covid-19 total sediakan 1.473 bed hampir 45 persen kapasitas yang ada didedikasikan rawat pasien Covid-19," urainya.
Baca Juga
Total kapasitas tempat tidur mencapai 3.885 unit dengan tempat tidur yang beroperasi 3.247 unit.
Selain itu, MIKA juga melakukan diagnosis Covid-19 melalui tes di laboratorium dengan menyediakan 10 laboratorium yang dapat menangani 2.000 tes swab PCR per harinya. Hingga Juni 2021, MIKA sudah melakukan lebih dari 1,15 juta rapid dan PCR test.
Perseroan juga menyediakan teleconsultations, layanan home care dan pengiriman obat sebagai solusi di masa pandemi Covid-19.
Kontribusi pasien Covid-19 terhadap pendapatan sepanjang semester I/2021 pun cukup signifikan. Tercatat kontribusi pendapatan sebesar 26 persen berasal dari pasien Covid-19.
Tingkat hunian atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 juga lebih tinggi dibandingkan dengan pasien non Covid-19 yang mencapai 79 persen pada kuartal I/2021 dan 63 persen pada kuartal II/2021.
Di sisi lain, BOR pasien non Covid-19 menunjukan peningkatan dengan tingkat hunian 61 persen pada kuartal I/2021 dan 68 persen ada kuartal II/2021.
Kontribusi volume rawat inap pasien Covid-19 pun cukup signifikan dengan mencapai 39 persen pada kuartal I/2021 dan 34,1 persen pada kuartal II/2021.
Menariknya, diantara pasien Covid-19 ini, pelanggan Covid-19 di Mitra Keluarga terbagi menjadi dua jenis pasien, pasien dengan biaya mandiri dan pasien yang ditanggung pemerintah.
Pada tahun penuh 2020, pasien yang ditanggung pemerintah terdapat 64 persen sementara dengan asuransi, bayar mandiri maupun korporasi sebesar 36 persen. Adapun, hingga semester I/2021 pasien dibiayai pemerintah sebesar 70 persen dan 30 persen biaya mandiri.
Dengan demikian, hal ini berdampak terhadap kinerja keuangan perseroan sepanjang semester I/2021. Pendapatan perseroan meningkat 65,8 persen menjadi Rp2,39 triliun dari posisi Rp1,44 triliun semester pertama tahun lalu (YoY).
Rinciannya, pasien rawat inap perseroan naik 70,2 persen year on year menjadi Rp1,59 triliun dari posisi Rp934 miliar YoY. Sementara pasien rawat jalan naik 57,7 persen menjadi Rp800 miliar dari Rp507 miliar YoY.
EBITDA pun melejit 117 persen menjadi Rp1,01 triliun dari hanya Rp467 persen dengan EBITDA marjin yang meningkat 10 persen menjadi 42,4 persen.
Adapun, laba bersih perseroan melejit 124,2 persen menjadi Rp712 miliar dari posisi Rp318 miliar YoY. Marjin laba bersih pun meningkat 7,8 persen menjadi 29,8 persen.