Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Targetkan Harga Saham Bukit Asam (PTBA) Tembus Rp2.900

PTBA menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli bagi saham PT Bukit Asam Tbk. dengan target harga Rp2.900.

Emiten berkode saham PTBA itu membukukan laba bersih sebanyak Rp 1,8 triliun hingga semester I/2021, naik 38 persen dibanding dengan periode serupa di tahun lalu yang senilai Rp1,3 triliun.

Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp10,3 triliun, meningkat 14 oersen dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp 9,0 triliun.

Tim riset Mirae Asset Sekuritas menyatakan, pendapatan PTBA di bawah estimasi. Namun masih sejalan dengan konsensus di 44,8 persen dan 47,2 persen secara berurutan. Mereka menilai pertumbuhan pendapatan pada kuartal II/2021 didorong oleh peningkatan harga penjualan rerata. Lalu dikombinasikan dengan peningkatan volume penjualan sebesar 7 juta ton.

"Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk PTBA dengan target harga yang tidak berubah di level Rp2.900. Target harga didapat menggunakan metode valuasi P/E dengan target multiple P/E di level 6,9 kali," sebut tim dalam riset harian, Senin (6/9/2021). 

Seiring dengan peningkatan volume penjualan, volume produksi meningkat signifikan menjadi 8,8 juta ton pada kuartal II/2021. Perbaikan operasional, membawa produksi semester I/2021 meningkat menjadi 13,3 juta ton.

Jumlah itu, setara dengan 45,1 persen terhadap estimasi produksi pada 2021. PTBA menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.

Tercatat, pada perdagangan Jumat (3/9/2021), saham PTBA stagnan di level Rp2.290 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp26,38 triliun. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper