Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) membidik produksi sampai 2 juta ton sepanjang 2021.
Untuk tahun 2021, perseroan diharapkan dapat meningkatkan volume produksinya hingga mendekati 2 juta ton.
"Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya laba perseroan, namun dengan melihat pencapaian kinerja perseroan di semester I/2021. Perseroan optimistis akan dapat membukukan hasil yang lebih baik hingga penghujung tahun 2021," kata Direktur Utama SMMT, Roza Permana Putra, pada public expose, Selasa (24/8/2021).
Rencana peningkatan produksi perseroan diharapkan dapat tercapai melalui perencanaan tambang yang optimal, peningkatan jumlah armada angkut, serta peningkatan produktivitas dan cycle-time.
Dari sisi pemasaran, perseroan akan mengoptimalkan harga jual dengan memadukan HBA dan pasar spot serta memperluas pasar ke pengguna akhir khususnya di pasar domestik.
"Permintaan 2021 menjanjikan, terutama dari China. Pemulihan ekonomi juga mendukung permintaan seperti dari India dan negara lain yang sudah mulai menjalankan vaksinasi," kata Roza.
Baca Juga
Di Indonesia sendiri permintaan batu bara pada 2020 turun 8 persen yoy. Namun, pemerintah menargetkan untuk konsumsi batu bara 2021 sampai 113 juta ton atau naik 8 persen dari 2020
Roza mengatakan penjualan hingga Juni sudah melebihi 750 ribu ton atau naik lebih dari 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu dan masih akan terus ditingkatkan.
"Komposisi penjualan domestik juga meningkat melebihi ekspor tahun ini. Bahkan sejak akhir tahun lalu, SMMT khususnya tambang di Sumatera mulai penetrasi ke pasar end-user, terutama PLTU dan pabrik-pabrik semen", jelas Roza.