Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk (MGRO) membahas rencana untuk menggarap sektor barang jadi minyak goreng seiring dengan fokus perusahaan pada hilirisasi.
Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi mengatakan pihaknya melihat potensi yang sangat besar dari sektor minyak goreng.
“Kami memang akan bergerak ke sana [minyak goreng] juga. Tetapi, rencana ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang baik untuk bersaing dengan pemain-pemain besar,” jelasnya dalam wawancara eksklusif dengan Bisnis Indonesia pekan ini.
Sejauh ini, Usli mengatakan hilirisasi yang dilakukan MGRO telah masuk pada tahapan produksi refined, bleached and deodorized palm oil (RBDPO). Dia mengatakan hilirisasi MGRO akan dilakukan secara maksimal hingga ke produk-produk turunan lain seperti olein hingga minyak goreng.
Dia mengatakan, fokus hilirisasi ini akan sangat menguntungkan bagi margin perusahaan. Hal ini didukung oleh kebijakan pengurangan bea ekspor untuk produk hilir sawit yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu.
“Bila kita mengekspor produk olein dalam kontainer, insentifnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor CPO saja. Semakin ke hilir, bea ekspornya akan semakin rendah, marginnya ada disana,” paparnya.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2021, MGRO mencetak penjualan sebesar Rp2,65 triliun naik 107 persen year-on-year (yoy). Segmen penjualan minyak sawit menjadi kontributor terbesar dengan torehan Rp2,37 triliun atau naik 125 persen yoy.
MGRO tercatat melakukan penjualan lebih dari 10 persen kepada pihak ketiga, yaitu, PT Agri Ole Pte Ltd., PT Musim Mas, dan PT Intibenua Perkasatama.
Sementara itu, laba bersih yang dapat distribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,1 miliar. Jumlah itu berbalik dari posisi rugi bersih Rp33,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.