Bisnis.com, JAKARTA - Kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan pada Kamis (19/8/2021) di tengah kembalinya sentimen penghindaran risiko kembali menyusul peningkatan kembali kasus Covid-19 serta naiknya permintaan akan mata uang safe-haven.
Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama menguat 0,45 persen menjadi 93,5632.
AS mencatat 144.123 kasus Covid-19 baru pada Kamis, sehingga total kasus di Negeri Paman Sam mencapai 38,22 juta. Sementara itu, korban meninggal dunia akibat Covid-19 juga naik 921 jiwa menjadi 643.067.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1676 dari US$1,1711 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi US$1,3639 dari US$1,3761 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi US$0,7151 dari US$0,7242.
Dolar AS diperdagangkan pada 109,78 yen Jepang, lebih rendah dari 109,89 pada sesi sebelumnya. Terhadap frac Swiss, dolar AS naik menjadi 0,9185 franc dari 0,9166, dan naik menjadi C$1,2819 dari C$1,2633.
Pelaku pasar juga menilai pertemuan Federal Reserve AS.
Risalah pertemuan The Fed yang dirilis Rabu menunjukkan sebagian besar pejabat setuju untuk mulai mengurangi pembelian aset pada tahun ini, jika "ekonomi berkembang secara luas seperti yang mereka perkirakan."
Risalah juga mengungkapkan bahwa beberapa pejabat Fed lainnya mengatakan pengurangan laju pembelian aset lebih mungkin menjadi langkah tepat pada awal tahun depan.