Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS), PT GTS Internasional membidik dana segar antara Rp286 miliar hingga Rp429 miliar melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
GTS Internasional akan melepas hingga 2,86 miliar saham atau setara 17,6 persen saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Kisaran harga penawaran awal antara Rp100 sampai Rp150 per saham.
“Penawaran umum dilaksanakan melalui e-IPO sebagaimana diatur dalam POJK 41/2020 yang mencakup penawaran awal, penawaran efek, penjatahan efek, dan penyelesaian pemesanan atas efek yang ditawarkan,” tulis manajemen dalam prospektus di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (19/8/2021).
Para penjamin pelaksana emisi efek IPO GTS Internasional adalah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. Perseroan akan menjelaskan rencana IPO secara lebih rinci pada pemaparan publik yang digelar hari ini.
Berikut indikasi jadwal IPO GTS Internasional
- Perkiraaan Masa Penawaran Awal: 20 Agustus 2021-26 Agustus 2021
- Perkiraan Tanggal Efektif:31 Agustus 2021
- Perkiraan Masa Penawaran Umum:2 September 2021 - 6 September 2021
- Perkiraan Tanggal Penjatahan:6 September 2021
- Perkiraan Tanggal Distribusi secara Elektronik:7 September 2021
- Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan:7 September 2021
- Perkiraan Tanggal Pencatatan di BEI:8 September 2021
GTS Internasional merupakan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha distribusi gas alam dan buatan, angkutan laut dalam negeri untuk barang khusus, angkutan laut luar negeri untuk barang khusus dan aktivitas perusahaan holding.
Baca Juga
Pada 2020, perseroan membukukan pendapatan usaha US$12,23 juta dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$4,31 juta.
Pada akhir tahun lalu, total aset perseroan mencapai US$102,69 juta, dan menjadi US$99,16 juta per 31 Mei 2021.
Adapun, berdasarkan laporan keuangan HITS per Maret 2021, sebanyak 99 persen saham GTS dikendalikan oleh HITS. GTS menyebutkan perusahaan merupakan pelopor pengoperasian Floating Storage Regasification Unit (FSRU), infrastruktur penyedia LNG bagi kebutuhan pembangkit listrik.