Bisnis.com, JAKARTA – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan kenaikan penjualan bersih Rp4,14 triliun pada 2020 atau naik 21,8 persen dari Rp3,24 triliun pada 2019.
Direktur Keuangan HRTA Deny Ong mengungkapkan di tengah pandemi Covid-19, HRTA mampu mempertahankan kinerja keuangan yang cukup baik.
Emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi itu meraih laba Rp170,76 miliar pada 2020, naik 13,76%, dari Rp150,11 miliar pada 2019.
Deny mengemukakan, pertumbuhan penjualan HRTA selama 2020 didorong tidak hanya oleh kenaikan harga emas, tetapi juga oleh tambahan penjualan dari produk logam mulia yang diluncurkan Perseroan selama 2020.
“91,3 persen penjualan HRTA dari pihak wholesaler, toko milik sendiri serta imbalan waralaba sebesar 8,1 persen, serta pendapatan dari hasil usaha pegadaian sebesar 0,6 persen,” ungkap Deny melalui siaan pers, Rabu (18/8/2021).
HRTA juga memperkuat kerjasama dengan pihak e-commerce, menambah jaringan toko untuk mendukung penetrasi pasar, serta melakukan inovasi produk guna menarik minat masyarakat terhadap investasi emas.
Baca Juga
Baru-baru ini, HRTA juga bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) untuk membidik konsumen ritel menengah ke bawah dengan meluncurkan dua produk emas terbaru berupa emas mikro pecahan 0,1 gram dan 0,25 gram, serta lini koleksi perhiasan emas.
ANTM melalui entitas anak PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI) dan HRTA meluncurkan Emaskita berupa logam mulia mikro (99,99 persen) pecahan 0,1 dan 0,25 gram, serta Kencana yang merupakan koleksi perhiasan emas dengan kadar emas 99,99 persen yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengungkapkan kolaborasi Antam, AJSI, dan Hartadinata diharapkan dapat memajukan industri emas dalam negeri.
Kolaborasi itu merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak kerja sama proof of concept (PoC) produksi dan penjualan produk emas batangan mikro dan perhiasan antara HRTA dengan ANTM dan AJSI pada 28 Mei 2021.