Bisnis.com, JAKARTA – PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. memproyeksi penjualan pada semester II/2021 setelah mencatat kinerja positif pada paruh pertama tahun 2021.
Emiten dengan kode saham SMKL tersebut memperikirakan penjualan naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp 966,7 miliar pada Semester II/2021. Sehingga penjualan selama tahun 2021 diproyeksikan mencapai Rp2,07 triliun.
Sebelumnya, SMKL mencatat penjualan sebesar Rp966,7 miliar sepanjang semester I/2021, naik dari periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp832,5 miliar.
Direktur Utama Satyamitra Kemas Lestari, Herryanto Setiono Hidayat menyampaikan perseroan memiliki strategi baru untuk mempertahankan kinerja agar pertumbuhannya tetap di kisaran 15-20 persen. Salah satunya mempersiapkan rencana pengembangan/perluasan untuk menambah pabrik baru di Jawa Tengah.
“Perseroan juga telah mencanangkan ekspansi usaha hingga tahun 2025 melalui pembangunan pabrik corrugated carton box untuk mencapai target produksi sebesar 5.500 ton. Pembangunan pabrik akan menempati areal seluas 25 hektar berlokasi di Batang Jawa Tengah,” kata Herryanto, Kamis (12/8/21).
Sedangkan tahap dua akan dimulai Tahun 2025 dengan 1 line produksi untuk memenuhi target produksi sebesar 5.500 ton.
Selain pencanangan berbagai strategi dan ekspansi usaha untuk mendukung keberlanjutan pertumbuhan kinerja perseroan di masa mendatang, Herryanto mengungkap kegiatan usaha perseroan juga dikuatkan oleh dukungan pemerintah. Di antaranya kebijakan yang menetapkan empat sektor industri sebagai prioritas bagi revolusi Industri 4.0, di mana keempat sektor tersebut sebagai sektor potensial yang selama ini menjadi pasar bagi produk perseroan.
Keempat sektor itu adalah sektor makanan dan minuman (mamin), sektor tekstil dan busana, sektor otomotif dan sektor biokimia serta sektor elektronik).
Menurut dia, pertumbuhan kelas menengah di tahun-tahun mendatang juga akan menjadi dukungan untuk memperkuat pasar bagi industri kemasan yang saat ini menjadi produk utama perseroan. Sebab produk kemasan akan menjadi daya saing suatu produk terutama untuk produk-produk yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat (consumer goods) dan produk ritel.
“Selain itu, SMKL pun bakal memaksimalkan apa yang sudah dimiliki dengan melakukan perbaikan-perbaikan sehingga efisiensi dapat terus dilakukan secara terus menerus. Melakukan inovasi baru baik dalam proses produksi maupun memperluas pasar dengan menambah pelanggan-pelanggan baru,” tutur Herryanto.