Bisnis.com, JAKARTA – Untuk kali kedua harga saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dibanting oleh investor.
Pada perdagangan Kamis (12/8/2021), saham BUKA kembali dihajar kiri oleh investor. Sejak perdagangan dibuka, BUKA menemui jalan buntu alias auto reject bawah (ARB). BUKA sempat mencoba kembali ke level Rp1.000, tapi tidak sanggup bertahan lama.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan investor asing menjadi mayoritas penjual saham Bukalapak. Dalam catatanya, dana asing yang keluar mencapai Rp1 triliun sejak hari pertama emiten teknologi itu diperdagangkan.
“Ini hanya aksi profit taking saja. Namun sampai kapan akan terus ARB tidak ada yang tahu,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (12/8/2021).
Reza menambahkan investor asing yang masuk ke dalam Bukalapak terbagi menjadi dua kategori. Ada yang memang mencari capital gain atau investor jangka panjang. Pada saat ini, lanjutnya, harga saham Bukalapak belum mencerminkan nilai yang wajar.
Menurutnya, lambat laun BUKA akan menunjukkan keseimbangan harga yang mencerminkan fundamental dan nilai wajar.
Baca Juga
“Semua akan kembali pada fundamental. Mungkin sekarang ARB, tapi tetap saja masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga penawaran,” ungkapnya.
VP Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu menjelaskan bahwa pergerakan harga saham perseroan murni karena mekanisme pasar.
“Sebagai informasi, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar,” kata Siti, Selasa (10/8/2021).