Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Lego Saham Bukalapak (BUKA) hingga Rp870 Miliar

Investor asing mencatatkan net sell hingga Rp870,3 miliar di saham Bukapak (BUKA), yang anjlok ke batas bawah Rp965.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) cenderung dilego investor asing mengalami auto reject bawah (ARB) pada Kamis (12/8/2021).

Emiten dengan dana IPO terbesar itu membuka perdagangan di level Rp1.035 per saham dan langsung amblas 6,76 persen ke level Rp965 per saham.

Saham BUKA ditransaksikan sebanyak 4.238 kali dengan volume saham yang beredar 245 juta unit. Adapun nilai transaksi tercatat mencapai Rp237 miliar miliar. Kapitalisasi pasarnya turun ke bawah Rp100 triliun, tepatnya Rp99,45 triliun.

Pada sesi II, saham BUKA sempat bangkit dari batas bawah ARB. Namun, saham BUKA kembali amblas 6,76 persen. Sepanjang sesi, saham BUKA bergerak di rentang Rp965-Rp1.000.

Per pukul 14.45 WIB, total transaksi saham BUKA mencapai Rp2,66 triliun, dengan volume 2,75 miliar saham dan frekuensi 76.878 kali transaksi. Investor asing mencatatkan net sell hingga Rp870,3 miliar.

Padahal, investor asing mencatatkan net sell Rp494,66 miliar di seluruh saham secara kumulatif. Artinya, bila tidak memasukkan saham BUKA, investor asing cenderung melakukan aksi beli hingga siang ini.

Pada perdagangan sebelumnya BUKA juga mengalami ARB. Berdasarkan data Bloomberg, saham BUKA turun 6,76 persen menjadi Rp1.035 pada akhir perdagangan Selasa (10/8/2021).

Saat saham BUKA diperdagangkan pertama kali pada Jumat (6/8/2021), harga melesat 24,71 persen. Di hari keduanya berada di pasar sekunder pada 9 Agustus 2021, saham BUKA masih menguat 4,72 persen.

VP Corporate Affairs PT Bukalapak.com Tbk. Siti Sufintri Rahayu menjelaskan bahwa pergerakan harga saham perseroan murni karena mekanisme pasar.

“Sebagai informasi, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar,” kata Siti, Selasa (10/8/2021).

Sebelumnya, pada Selasa (10/8/2021), sejumlah investor ritel ramai-ramai mengeluhkan hal itu di kolom komentar dan pemberian penilaian aplikasi BukaLapak di Playstore milik Google.

Mengutip dari kolom penilaian Playstore, Selasa (10/8/2021), sejumlah penilaian berisi keluhan saham BUKA yang anjlok.

"Payah neh masa hari ke-3 ARB...tega bener nyari duit dr rakyat indo buat investor asingnya..ga malu apa pasang bendera indo di deskripsi..," ungkap Haryadi Yusuf dalam penilaian aplikasi Bukalapak di playstore.

Selain itu, ada pula akun lain yang mengeluhkan ARB emiten teknologi tersebut. "Urusin tuh saham lu anjlok," ungkap kelvin kamdani dalam review.

Di sisi lain, pihak aplikasi Bukalapak menjawab setiap komentar dan penilaian tersebut dengan format yang hampir sama mengungkapkan permohonan maaf dan permohonan mengisi formulir online.

"Hai Kak, mohon maaf atas ketidaknyamanannya ya. Terkait kendala Kakak mengenai saham kami sarankan bisa isi form di link https://bl.id/appreview terlebih dahulu agar bisa dibantu cek lebih lanjut ya. Terima kasih :)," begitu salah satu tanggapan dari pengelola aplikasinya.

Bukalapak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 25,76 miliar saham lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Harga penawaran ditetapkan Rp850 per saham, sehingga BUKA meraup dana segar hingga Rp21,9 triliun atau nilai emisi tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia sejauh ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper