Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Tunas Ridean (TURI) Melesat Lebih dari 100 Persen, Ini Sebabnya!

Penjualan kendaraan bermotor masih menjadi tulang punggung TURI senilai Rp5,3 triliun atau naik 28,17 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp4,13 triliun.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja  perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Selasa (7/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten otomotif PT Tunas Ridean Tbk. mencetak kenaikan laba lebih dari 100 persen pada semester I/2021 seiring dengan menguatnya penjualan kendaraan bermotor.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, emiten dengan kode saham TURI ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp5,60 triliun. Realisasi itu naik 25,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp4,45 triliun.

Laba perseroan pun terangkat hingga 100,32 persen menjadi Rp214,13 miliar dari sebelumnya Rp106,89 miliar.

Dilihat dari kontributor pendapatan, penjualan kendaraan bermotor masih menjadi tulang punggung perseroan senilai Rp5,3 triliun atau naik 28,17 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp4,13 triliun.

Namun, pendapatan dari suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor, dan jasa perbaikan naik lebih tinggi lagi sebesar 30,24 persen secara tahunan menjadi Rp364,28 miliar.

Direktur Utama Tunas Ridean Rico Adisurja Setiawan mengatakan laba grup dari bisnis otomotif naik 90 persen menjadi Rp167,6 miliar karena terjadi peningkatan penjualan.

“Pasar mobil nasional naik 51 persen menjadi 393.469 unit sementara penjualan mobil Grup Tunas naik 20 persen menjadi 17.039 unit. Pasar nasional perdagangan motor naik 30 persen menjadi 2,5 juta unit dan penjualan sepeda motor kami naik 45 persen menjadi 100,622 unit,” ujar Rico dalam paparan publik secara daring, Kamis (12/8/2021).

Di sisi lain, pendapatan dari sewa operasi mengalami penurunan sebesar 19,46 persen secara tahunan menjadi Rp166,71 miliar, sehingga memberikan kontribusi rugi sebesar Rp3,2 miliar dibandingkan sebelumnya laba Rp14,3 miliar.

Rico menyebut hal itu terutama karena penurunan jumlah unit yang terikat kontrak dan nilai pelepasan unit yang lebih rendah. Adapun, jumlah armada rental turun menjadi 7,570 unit karena beberapa kontrak sewa telah berakhir jangka waktunya.

Selanjutnya, perusahaan asosiasi yang 49 persen sahamnya dimiliki Grup Tunas yaitu PT Mandiri Tunas Finance dilaporkan memberi kontribusi laba setelah pajak sebesar Rp49,7 miliar, dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp5,3 miliar. Hal ini terutama sebagai akibat dari pemulihan pendapatan bunga bersih dengan jumlah pembiayaan baru naik 4 persen menjadi Rp9,2 triliun.

Rico menambahkan, selain itu perseroan juga telah membagikan deviden tahun buku 2020 kepada pemegang saham pada 14 Juli 2021 sebesar Rp39,06 miliar atau Rp7 per lembar saham.

“Hal ini menunjukan bahwa perseroan memiliki komitmen untuk senantiasa menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Rico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper