Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, Tunas Ridean (TURI) Catatkan Pendapatan Rp2,64 Triliun

Pendapatan tersebut turun 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tunas Ridean. /turi
Tunas Ridean. /turi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten dealer kendaraan, PT Tunas Ridean Tbk. (TURI) mencatatkan penurunan kinerja pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2021. Kendati demikian, perseroan menargetkan pemulihan bertahap.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten bersandi TURI ini mencatatkan pendapatan bersih Rp2,64 triliun turun 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp3,16 triliun.

Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk pada kuartal pertama 2021 turun 23 persen menjadi Rp96,8 miliar dari posisi Rp125 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Tunas Ridean Rico Setiawan menuturkan penurunan karena melemahnya kontribusi di semua segmen, meskipun ada peningkatan dalam perdagangan dan profitabilitas dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

"Laba Grup dari bisnis otomotif menurun 7 persen menjadi Rp73,4 miliar dikarenakan terjadinya penurunan penjualan. Pasar mobil nasional turun 21 persen menjadi 187.000 unit, sementara penjualan mobil Grup turun 27 persen menjadi 7.865 unit," jelasnya, Selasa (27/4/2021).

Sementara itu, pasar nasional perdagangan motor turun 18 persen menjadi 1,3 juta unit. Penjualan sepeda motor Grup turun 10 persen menjadi 43.903 unit.

Kontribusi laba dari bisnis rental turun Rp2,1miliar, dibandingkan laba tahun lalu sebesar Rp9,4 miliar, terutama karena menurunnya jumlah unit yang terikat kontrak. Jumlah armada rental turun menjadi 7.284 unit karena beberapa kontrak sewa telah berakhir jangka waktunya.

Perusahaan asosiasi yang 49 persen sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba setelah pajak sebesar Rp24,5 miliar, 33% lebih rendah terutama disebabkan oleh penurunan portofolio pembiayaan bersama, volume pinjaman yang lebih rendah dan provisi pinjaman yang lebih tinggi. Jumlah pembiayaan baru turun 41 persen menjadi Rp4,3 triliun.

"Kami melihat seiring dengan berlanjutnya program vaksinasi pemerintah, kami berharap kegiatan ekonomi pulih secara bertahap di tahun 2021," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper