Bisnis.com, JAKARTA – Indeks utama di bursa saham New York, Amerika Serikat (AS) mengawali perdagangan Rabu waktu setempat dengan tertahan pada teritori negatif.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (4/8/2021), indeks Dow Jones dibuka melemah 0,5 persen menjadi di level 34.938.37, sedangkan S&P 500 turun 0,32 persen menjadi 4.408,90, dan Nasdaq juga mengawali perdagangan pada zona merah tergelincir 0,04 persen menjadi 14.754,70.
Saham AS mengalami pelemahan menyusul laporan laba perusahaan yang beragam dan sebuah laporan yang menunjukkan perusahaan-perusahaan Amerika menambahkan pekerjaan jauh lebih sedikit dari yang diharapkan bulan lalu.
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS turun serendah 1,13 persen, sementara harga emas melonjak, dan dolar AS melemah terhadap mata uang utama negara lain.
Laporan ketenagakerjaan Automatic Data Processing Inc (ADP), yang dirilis sebelum pengumuman data pekerjaan AS pada hari Jumat nanti, menunjukkan daftar gaji AS pada Juli meningkat sebesar 330.000. Jumlah itu kurang dari setengah dari yang diharapkan.
Alhasil, data ini menunjukkan hambatan perekrutan tenaga kerja yang terus-menerus meskipun ada perbaikan dalam ekonomi. Berita itu juga diikuti oleh petunjuk bahwa Departemen Keuangan AS dapat mengurangi penjualan obligasi kuartalan segera setelah November.
Baca Juga
Adapun, indeks S&P 500 jatuh, memperdalam kerugian setelah laba General Motors Co. meleset dari target , sementara Nasdaq 100 sedikit berubah dengan kinerja saham teknologi yang mengungguli.
“Setelah kehilangan 19,6 juta pekerjaan pada Maret dan April tahun lalu. AS telah menambahkan kembali 13,1 juta. Saya benar-benar tidak suka menggunakan kata 'stagflasi' tetapi kita memiliki bentuknya sekarang, sayangnya, ini akan membuat pekerjaan Federal Reserve menjadi jauh lebih sulit,” kata Peter Boockvar, kepala investasi untuk Bleakley Advisory Group, dalam sebuah catatan.
Di Eropa, indeks Stoxx Europe 600 mempertahankan rekor baru, dengan saham teknologi memimpin kenaikan. Sektor perjalanan dan liburan juga mengungguli karena saham perusahaan game online pulih setelah media pemerintah China mengurangi kritik mereka terhadap industri tersebut