Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Tergelincir, Tenaga Kerja AS Versi ADP di Bawah Ekspektasi

Laporan ketenagakerjaan Automatic Data Processing Inc (ADP), yang dirilis sebelum pengumuman data pekerjaan AS pada Jumat nanti, menunjukkan daftar gaji AS pada Juli meningkat sebesar 330.000.
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg
Seorang pejalan kaki yang memakai masker lewat di depan gedung bursa saham New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, pada Kamis, (22/7/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks utama di bursa saham New York, Amerika Serikat (AS) mengawali perdagangan Rabu waktu setempat dengan tertahan pada teritori negatif.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (4/8/2021), indeks Dow Jones dibuka melemah 0,5 persen menjadi di level 34.938.37, sedangkan S&P 500 turun 0,32 persen menjadi 4.408,90, dan Nasdaq juga mengawali perdagangan pada zona merah tergelincir 0,04 persen menjadi 14.754,70.

Saham AS mengalami pelemahan menyusul laporan laba perusahaan yang beragam dan sebuah laporan yang menunjukkan perusahaan-perusahaan Amerika menambahkan pekerjaan jauh lebih sedikit dari yang diharapkan bulan lalu.

Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS turun serendah 1,13 persen, sementara harga emas melonjak, dan dolar AS melemah terhadap mata uang utama negara lain.

Laporan ketenagakerjaan Automatic Data Processing Inc (ADP), yang dirilis sebelum pengumuman data pekerjaan AS pada hari Jumat nanti, menunjukkan daftar gaji AS pada Juli meningkat sebesar 330.000. Jumlah itu kurang dari setengah dari yang diharapkan.

Alhasil, data ini menunjukkan hambatan perekrutan tenaga kerja yang terus-menerus meskipun ada perbaikan dalam ekonomi. Berita itu juga diikuti oleh petunjuk bahwa Departemen Keuangan AS dapat mengurangi penjualan obligasi kuartalan segera setelah November.

Adapun, indeks S&P 500 jatuh, memperdalam kerugian setelah laba General Motors Co. meleset dari target , sementara Nasdaq 100 sedikit berubah dengan kinerja saham teknologi yang mengungguli.

“Setelah kehilangan 19,6 juta pekerjaan pada Maret dan April tahun lalu. AS telah menambahkan kembali 13,1 juta. Saya benar-benar tidak suka menggunakan kata 'stagflasi' tetapi kita memiliki bentuknya sekarang, sayangnya, ini akan membuat pekerjaan Federal Reserve menjadi jauh lebih sulit,” kata Peter Boockvar, kepala investasi untuk Bleakley Advisory Group, dalam sebuah catatan.

Di Eropa, indeks Stoxx Europe 600 mempertahankan rekor baru, dengan saham teknologi memimpin kenaikan. Sektor perjalanan dan liburan juga mengungguli karena saham perusahaan game online pulih setelah media pemerintah China mengurangi kritik mereka terhadap industri tersebut

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper