Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin berpotensi kembali ke level US$40.000 setelah naik selama akhir pekan ke level tertinggi sejak Mei.
Aset kripto terbesar itu sempat diperdagangkan pada US$40,226 pada di London setelah jatuh sebanyak 4,9 persen pada hari Senin. Sementara koin virtual lainnya termasuk Ether peringkat kedua juga jatuh. Analis menyarankan aksi ambil untung berada di balik penurunan.
"Ini hanya kemunduran normal setelah aksi bullish,” kata Vijay Ayyar, Kepala Asia Pasifik pertukaran crypto Luno di Singapura seperti dikutip Bloomberg Senin (2/8/2021).
Penurunan menempatkan Bitcoin kembali di atas kisaran perdagangan US$30.000-US$40.000 yang telah ada sejak koreksi aset kripto pada Mei 2021. Bitcoin sempat menyentuh US$42.605 pada Minggu. Angka tersebut menjadi pencapaian tertinggi sejak Mei.
Token telah dibantu dalam beberapa minggu terakhir dengan dukungan dari miliarder Elon Musk dan Cathie Wood dari Ark Investment Management LLC, serta spekulasi tentang kemungkinan keterlibatan Amazon.com Inc. di sektor kripto.
Pada saat yang sama, pengawasan industri semakin intensif. Itu termasuk dorongan oleh legislator AS untuk aturan yang lebih ketat pada investor kripto untuk mengumpulkan lebih banyak pajak untuk mendanai sebagian dari investasi US$550 miliar yang direncanakan ke dalam sistem transportasi dan jasa.
Pelaku usaha kripto juga menunggu peningkatan perangkat lunak yang diharapkan minggu ini ke jaringan Ethereum. Itu bisa meningkatkan harga Ether dengan memangkas laju pertumbuhan pasokan token.