Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Naik 79 Persen, Laba Bersih Hermina (HEAL) Meroket 422 Persen

Hingga semester I/2021, laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HEAL menjadi Rp544,65 miliar, naik 422,5 persen dari Rp104,23 miliar pada periode sama tahun lalu.
RS Hermina Kemayoran./herminahospital.com
RS Hermina Kemayoran./herminahospital.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) mencetak kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2021. Kinerjanya melejit dibandingkan dengan tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit per 30 Juni 2021, dikutip Minggu (1/8/2021), emiten yang mengelola 41 rumah sakit ini mencetak pendapatan Rp3,09 triliun naik 78,86 persen dibandingkan dengan Rp1,73 triliun pada semester pertama tahun lalu.

Beban pokok perseroan juga turut meningkat menjadi Rp1,43 triliun naik dari Rp1,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban usaha perseroan juga meningkat tipis menjadi Rp674,59 miliar dari Rp511,53 miliar.

Dengan begitu, laba usaha semester I/2021 HEAL meningkat signifikan menjadi Rp1,01 triliun dari Rp236,1 miliar pada semester I/2020.

Setelah dikurangi beban pajak dan lain-lain, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp544,65 miliar naik 422,5 persen dari Rp104,23 miliar pada paruh awal 2020.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp3,27 triliun dari Rp2,97 triliun pada akhir tahun lalu. Kenaikan tersebut terjadi pada pos liabilitas jangka panjang dan pendek yang meningkat masing-masing menjadi Rp1,63 triliun dan Rp1,63 triliun.

Sementara, posisi ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp3,9 triliun dari Rp3,38 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Adapun, total aset HEAL semester I/2021 meningkat menjadi Rp7,17 triliun dari Rp6,35 triliun per 31 Desember 2020. Dengan kenaikan pada aset tidak lancar menjadi Rp4,57 triliun dari Rp4,1 triliun dan aset lancar meningkat menjadi Rp2,6 triliun dari Rp2,25 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper