Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur The Fed Masih Dovish, Wall Street Dibuka Anjlok

Jadwal potensial The Fed untuk mengurangi US$120 miliar dalam pembelian obligasi bulanan, dan penyebaran varian Delta Covid-19 adalah sejumlah variabel utama yang mengganggu investor.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham di New York, Amerika Serikat (AS) dibuka di teritori negatif pada perdagangan Kamis waktu setempat. Hal ini disebabkan oleh penilaian investor terhadap perlambatan ekonomi China dan sikap dovish Gubernur The Fed Jerome Powell.

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (15/7/2021), indeks Dow Jones Industrial Average dibuka anjlok 0,18 persen ke 34.870,90, sementara S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke 4.365,23, dan Nasdaq turun 0,21 persen ke 14.614,73.

S&P 500 mengalami tekanan setelah mencapai tertinggi intraday pada Rabu kemarin. Tingkat imbal hasil obligasi AS terpantau turun menjadi 1,32 persen.

Saham Netflix Inc. naik karena rencana perusahaan untuk merambah bisnis video game. Sementara itu, mata uang pound Inggris berfluktuasi setelah pembuat kebijakan Bank of England mengatakan penarikan stimulus mungkin bisa segera dilakukan.

Pertumbuhan kuartal II/2021 ekonomi China sebagian besar melambat sejalan dengan ekspektasi, sekalipun ada peningkatan belanja konsumen menunjukkan pemulihan yang lebih seimbang.

Di Amerika Serikat, Powell mengatakan pada Rabu (14/7/2021) bahwa masih terlalu dini untuk mengurangi dukungan moneter meskipun inflasi telah meningkat lebih cepat dari yang diharapkan.

Dengan bank sentral lain seperti Selandia Baru hingga Kanada dan Inggris telah menjadi hawkish, kini para investor terus memperdebatkan seberapa jauh The Fed dapat menahan pengurangan stimulus.

“Ada kemungkinan bahwa kami telah mencapai pertumbuhan puncak, tetapi itu tidak berarti siklusnya akan berakhir. Karena itu, ketika Anda memperhitungkan kekhawatiran pertumbuhan puncak itu, serta apa yang terjadi dengan varian delta dan cara suku bunga menurun, sepertinya AS mengalami sedikit ketakutan pertumbuhan,” kata Giorgio Caputo, manajer dana senior J O Hambro Capital Management.

Jadwal potensial The Fed untuk mengurangi US$120 miliar dalam pembelian obligasi bulanan, dan penyebaran varian Delta Covid-19 adalah sejumlah variabel utama yang mengganggu investor. Adapun, kekhawatiran lainnya adalah kemungkinan bahwa pemulihan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan emiten sedang memuncak.

Di Eropa, indeks Stoxx 600 Eropa turun untuk hari kedua, terseret oleh pelemahan saham energi. Sementara patokan indeks untuk bursa negara berkembang terpantau naik ke level tertinggi satu minggu pada hari Kamis, di tengah kabar mengenai rencana kerja sama antara Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper