Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel PT Matahari Putra Prima Tbk. akan meminta restu pemegang saham besok, Jumat (16/7/2021), untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement.
Dalam keterbukaan informasi pada Kamis (15/7/2021), manajemen Matahari Putra Prima mengatakan perseroan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Juli 2021 untuk meminta persetujuan dari pemegang saham atas rencana aksi korporasi tersebut.
Emiten dengan kode saham MPPA ini bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 752,91 juta saham yang mewakili 10 persen saham baru dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh saat keterbukaan informasi disampaikan.
Adapun, harga pelaksanaan belum ditetapkan tetapi akan merujuk pada ketentuan Peraturan No. I-A yaitu paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penurupan saham MPPA dalam 25 hari terakhir seelum tanggal permohonan pencatatan saham tambahan.
Dengan asumsi harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp891 per saham, perseroan berpotensi meraih dana segar setelah dikurangi biaya-biaya emisi senilai Rp670,84 miliar.
Dana tersebut akan digunakan oleh MPPA untuk stuktur modal kerja dalam rangka mendukung pengembangan dan pelaksanaan strategi bisnis ritel baik online maupun offline, serta memperkuat neraca perseroan.
Baca Juga
Penambahan modal ini nantinya dapat dilaksanakan secara sekaligus maupun bertahap dalam jangka 2 tahun setelah mendapat persetujuan RUPSLB.
Lebih lanjut, private placement ini disebut tidak akan menyebabkan perubahan pengendali MPPA yaitu PT Multipolar Tbk. Apabila peegang saham tidak melaksanakan haknya dalam private placement ini, maka pemegang saham MPPA akan mengalami dilusi sebesar 9,09 persen.
Sebelumnya, Direktur PT Multipolar Tbk. Agus Arismunandar mengatakan perseroan akan menambah kepemilikan saham lewat private placement MPPA tersebut setelah perseroan menjual 11,9 persen saham MPPA yang dimiliki.
Adapun, hasil transaksi jual itu disebut akan kembali diinvestasikan ke MPPA.
“Pelepasan saham MPPA dilatarbelakangi oleh niat perseroan sebagai pemegang saham terbesar di MPPA untuk memperkuat struktur keuangan MPPA, dan transaksi ini bertujuan untuk mendapatkan dana investor untuk kemudian akan diinvestasikan kembali ke MPPA,” kata Agus.