Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revisi Pertumbuhan Ekonomi Bikin IHSG Anjlok Tinggalkan Level 6.000

Penurunan IHSG disebabkan oleh tiga faktor, yakni revisi proyeksi ekonomi 2021, potensi PKKM Darurat diperpanjang, dan angka kasus Covid-19 masih tinggi. 
Karyawan menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok 1 persen meninggalkan level 6.000 pada sesi perdagangan Rabu (14/7/2021) seiring dengan revisi pertumbuhan ekonomi 2021.

Pelemahan tersebut meneruskan tren perdagangan kemarin, di mana IHSG turun 1,02 persen.

Pada sesi II hari ini pukul 14.26 WIB, indeks komposit ini turun 0,84 persen atau 50,309 poin menuju 5.961,723. Bahkan, IHSG sempat menyentuh batas bawah 5.947,618, setelah anjlok 1 persen lebih. 

Tercatat sebanyak 148 saham menguat, 355 saham melemah, dan 125 stagnan. Total transaksi mencapai Rp7,730 triliun. 

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan penurunan IHSG disebabkan oleh tiga faktor, yakni revisi proyeksi ekonomi 2021, potensi PKKM Darurat diperpanjang, dan angka kasus Covid-19 masih tinggi. 

"Proyeksi turun, PPKM berpotensi diperpanjang, kasus covid di dalam negeri masih naik signifikan tiap hari dan ketiganya saling berhubungan," jelasnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (14/7/2021). 

Dennies memperkirakan penurunan ini akan terjadi dalam jangka waktu menengah sekitar 1-2 minggu ke depan.

"Kalo saya lihat dalam 1-2 minggu kedepan masih bisa turun atau paling tidak hingga data kasus covid secara harian mulai melandai," imbuhnya, 

Dia juga memprediksikan, IHSG akan berada di support terdekat di sekitar level 5.880 dan jika angka tersebut mampu ditembus maka akan uji support berikutnya di level 5.760. 

Menurut Dennies, sampai saat ini belum ada sentimen positif yang mampu menahan penurunan IHSG atau paling tidak menunggu angka penularan Covid-19 di Indonesia menurun. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah merevisi target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 menjadi di kisaran 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo turut menjelaskan perekonomian pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 3,8 persen, lebih rendah dari proyeksi BI sebelumnya pada kisaran 4,1 hingga 5,1 persen dengan titik tengah 4,6 persen.

Sebelumnya, pada akhir perdagangan Selasa (13/7/2021), IHSG ditutup turun 1,09 persen menjadi 6.012. Pergerakan ini kontras dengan bursa saham global yang kompak menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper