Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Akhir Pekan Terseret ke Zona Merah, TLKM, INCO & ASII Diburu Asing

Sepanjang perdagangan hari ini, sebanyak 178 saham menguat, 292 melemah, dan 180 saham stagnan.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup nyaris stagnan dengan pelemahan hanya 0,05 poin ke level 6.039,84 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/7/2021).

Sepanjang hari ini, IHSG terpantau dibuka pada teritori negatif, kemudian sempat menguat namun masuk ke zona merah pada akhir perdagangan. Sebanyak 178 saham menguat, 292 melemah, dan 180 saham stagnan.

Saham-saham yang memimpin penguatan hari ini termasuk PT Bundamedik Tbk. (BMHS) yang merupakan emiten pendatang baru dengan kenaikan saham 25 persen ke Rp825, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) melejit 19,86 persen ke Rp8.750, dan saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) naik 18,83 persen ke Rp530.

Lebih lanjut, saham-saham yang mencetak net foreign buy adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dengan pembelian asing Rp313,6 miliar, saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) diborong asing Rp38,5 miliar, dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dibeli asing Rp29,4 miliar.

Sayangnya, meski saham Bundamedik menguat, investor asing melakukan jual bersih atau net foreign sell Rp298,3 miliar, sementara saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) juga dilego asing Rp131,5 miliar, dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) diobral asing senilai Rp43,7 miliar.

Sebelumnya, Tim Analis MNC Sekuritas dalam laporannya menyebutkan, posisi IHSG hari ini cenderung sedang berada di awal dari wave [iii] dari wave C. Hal ini akan berlangsung bila IHSG tidak turun ke bawah level support terdekatnya di 5.985. 

Adapun target penguatan terdekat berada di area resistance 6.134 hingga 6.200 terlebih dahulu.

Skenario terburuknya, bila IHSG menembus 5,884 atau bahkan terburuknya 5.742, maka IHSG rawan terkoreksi ke area 5.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper