Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membayar kewajiban utang berupa angsuran keempat belas senilai US$23,3 juta melalui agen fasilitas pada 9 Juli 2021. Nilai ini mewakili pinjaman pokok sebesar US$15,9 juta dan bunga sebesar US$7,4 juta untuk tranche A.
Director & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, dengan dilakukannya pembayaran triwulanan keempat belas, perseroan saat ini telah membayar keseluruhan utang sebesar US$365 juta secara tunai.
“Nilai itu terdiri atas pokok tranche A sebesar US$211,7 juta dan bunga sebesar US$153,3 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest),” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (9/7/2021).
Adapun pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada Oktober 2021. Kupon PIK dari 11 April 2018 hingga 9 Juli 2021 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi.
BUMI tercatat memangkas rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 67 persen menjadi US$11,7 juta pada kuartal I/2021, dibanding periode sama tahun lalu US$35,1 juta.
Perseroan mencatatkan pendapatan konsolidasian US$1,03 miliar hingga kuartal I/2021, turun 3 persen dibanding kuartal I/2020 US$1,07 miliar. Sedangkan beban pokok pendapatan turut lebih rendah 12 persen menjadi US$838,4 juta, dari sebelumnya US$949,2 juta.
Baca Juga
Sebelumnya Dileep mengatakan, terlepas dari kondisi pandemi saat ini yang berdampak pada sektor batu bara, perseroan tetap dapat menjaga kegiatan operasional yang mendekati normal.
“Harga rata-rata penjualan meningkat sebesar 8 persen, dengan beban pokok pendapatan 12 persen lebih rendah diikuti penurunan pendapatan sebesar 3 persen mengimbangi penurunan volume,” kata Dileep.
Jika kuartal I/2021 dibanding dengan kuartal IV/2020, kata Dileep, BUMI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 15 persen. Kenaikan ini menunjukkan pulihnya harga batu bara, dan tren ini masih bisa berlanjut.
Dia menambahkan, pemulihan yang terjadi di sektor batu bara ini memungkinkan perseroan untuk meningkatkan pendapatan operasional menjadi US$145,5 juta pada kuartal I/2021, dari US$72,3 juta pada kuartal I/2020. Sedangkan margin operasi menjadi 14 persen, dari sebelumnya 6,7 persen.