Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Lelang SUN Capai Rp83,4 Triliun, Lampaui Proyeksi Kemenkeu dan Ekonom

Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami kenaikan sebesar 19,23 persen menjadi Rp83,4 triliun dibandingkan sebelumnya Rp69,95 triliun.
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati menghitung uang pecahan Rp100.000 di salah satu kantor cabang milik Bank Mandiri, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (6/7/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp83,40 triliun, melampaui prediksi pemerintah dan ekonom.

Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami kenaikan sebesar 19,23 persen dibandingkan dengan hasil penawaran SUN sebelumnya yang mengumpulkan sebesar Rp69,95 triliun.

Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, SUN seri FR0091 yang merupakan satu dari tiga seri baru yang dikeluarkan pemerintah pada lelang kali ini menjadi incaran investor.

Seri FR0091 mengumpulkan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp33,98 triliun. Seri tersebut akan jatuh tempo pada 15 April 2032 dan dimenangkan pemerintah sebesar Rp12,00 triliun

Sementara itu, seri FR0090 yang merupakan seri baru lainya jatuh tempo pada 15 April 2027 menjadi SUN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini. Dari penawaran sebesar Rp22,69 triliun, pemerintah memenangkan Rp11,45 triliun.

Seri baru terakhir menempati jumlah penawaran terbanyak ketiga yaitu FR0092 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042. Pemerintah kemudian memenangkan Rp6,10 triliun untuk seri tersebut.

Adapun dari tujuh seri SUN yang ditawarkan, secara akumulasi pemerintah memenangkan Rp34 triliun. Di mana sebelumnya, pemerintah menargetkan dana indikatif sebesar Rp33 triliun dan target maksimal hingga Rp49,5 triliun.

Sebelumnya, VP Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede memperkirakan penawaran yang masuk sekitar Rp65 triliun hingga Rp75 triliun.

Josua menyebutkan prospek lelang hari ini tidak lepas dari ekspektasi investor bahwa Federal Reserve belum akan melakukan tapering dalam waktu dekat sejalan dengan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang dirilis minggu lalu.

Di mana data tersebut belum menunjukkan pemulihan sepenuhnya. Josua mengungkapkan sentimen tersebut diperkirakan akan mendominasi perkembangan pasar sekunder SUN mengingat pasar keuangan AS yang tutup pada 4-5 Juli 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper