Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih Pinjaman Rp500 Miliar, Surya Semesta (SSIA) Genjot Subang Smartpolitan

Pinjaman dari IFC merupakan pinjaman tahap kedua yang diterima emiten dengan kode saham SSIA untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan di proyek Subang Smartpolitan.
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengembang lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. mendapatkan pinjaman senilai US$35 juta dari anggota Grup Bank Dunia yaitu International Finance Corporation (IFC).

Pinjaman tersebut merupakan pinjaman tahap kedua yang diterima emiten dengan kode saham SSIA untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan di proyek Subang Smartpolitan.

VP Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman mengatakan pinjaman yang diterima dari IFC tersebut dilindung nilai dengan skema Cross Currency Interest Rate Swap.

“Oleh karena itu, SSIA menerima Rp499,45 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,96 persen,” tulis Erlin dalam siaran pers, Selasa (6/7/2021).

Hingga saat ini, lanjut Erlin, SSIA memiliki sisa US$15 juta paket pinjaman dari total fasilitas kredit sebesar US$100 juta yang ditandatangani pada Mei 2018.

Seluruh fasilitas pinjaman tersebut akan didedikasikan perseroan untuk mendukung pembangunan hijau berkelanjutan pada proyek Subang Smartpolitan.

Lebih lanjut, pinjaman dari IFC tahap kedua ini memakai suku bunga penerimaan nasional LIBOR 6 bulan sebesar 2,75 persen, suku bunga pembayaran nasional 8,96 persen (tetap), dan nilai tukar tetap Rp14.270 per dolar AS.

Tanggal efektif ditetapkan pada 7 Juni 2021 dan jatuh tempo pada 15 Juni 2028 atau diperpanjang dari sebelumnya 15 Juni 2026. Penyelesaian bunga dilakukan setiap enam bulan pada 15 Juni dan 15 Desember.

Sebelumnya, SSIA sudah mendapatkan pinjaman tahap pertama dari IFC senilai US$50 juta dengan bunga tetap 10,06 persen pada pertengahan September 2019. Pinjaman tahap pertama ini akan jatuh tempo pada 15 Juni 2026.

“SSIA percaya bahwa investasi pertama oleh IFC di perusahaan ini akan menciptakan pasar yang membuka peluang lebih besar untuk masa depan proyek baru Subang City of Industry,” tulis Erlin.

Hingga akhir Mei 2021, SSIA mencatatkan prapenjualan lahan seluas 7,5 hektare kepada perusahaan teknologi lokal dengan Average Selling Price (ASP) US$123 per meter persegi, dengan total nilai Rp129,2 miliar.

SSIA menargetkan marketing sales pada 2021 seluas 20 hektar dari Suryacipta City of Industry Karawang. Sementara itu, perseroan menargetkan dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektar dari Subang Smartpolitan.

“Prospek pendapatan 2021 diperkirakan akan meningkat sekitar 15 persen. Target tersebut dapat direvisi dengan mempertimbangkan dampak Covid-19 hingga akhir 2021,” tulis Erlin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper