Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

S&P Global Kerek Peringkat Alam Sutera (ASRI) Menjadi CCC+

Analis S&P Global Christina Lim memaparkan PT Alam Sutera Realty Tbk. memiliki likuiditas, walaupun tipis, untuk mendanai operasional dalam 12 bulan ke depan.
Kawasan permukiman besutan PT Alam Sutera Tbk. di Tangerang. Alam Sutera memiliki beberapa segmen andalan yang menopang penjualan properti perseroan mulai dari properti hunian hingga properti komersial seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan./alam-sutera.com
Kawasan permukiman besutan PT Alam Sutera Tbk. di Tangerang. Alam Sutera memiliki beberapa segmen andalan yang menopang penjualan properti perseroan mulai dari properti hunian hingga properti komersial seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan./alam-sutera.com

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional S&P Global menaikkan peringkat utang PT Alam Sutera Realty Tbk. menjadi CCC+ dengan outlook negatif dari sebelumnya CCC.

Analis S&P Global Christina Lim memaparkan PT Alam Sutera Realty Tbk. memiliki likuiditas, walaupun tipis, untuk mendanai operasional dalam 12 bulan ke depan. Risiko pendanaan ulang (refinancing) pun sudah mereda setelah perseroan membayar obligasi jatuh tempo pada April 2021 dan melakukan tender sebagian untuk obligasi yang akan jatuh tempo pada April 2022.

“Pengembang properti yang berbasis di Indonesia ini masih memiliki struktur modal yang belum berkelanjutan karena pembayaran kupon dan amortisasi obligasi, yang dapat mengikis kas sementara kondisi operasional belum menguntungkan,” tulis Lim, dikutip Jumat (2/7/2021).

Adapun, outlook negatif untuk peringkat emiten dengan kode saham ASRI ini mencerminkan risiko likuiditas perseroan yang bisa terkikis dengan cepat dalam 12 bulan ke depan. Hal itu mengingat kondisi Covid-19 di Indonesia yang kembali parah dan dapat menekan selera konsumen untuk berbelanja properti.

Namun demikian, Lim menilai perbaikan penjualan properti di Indonesia seiring dengan suku bunga rendah belakangan ini bisa menjadi harapan bagi ASRI.

Lim memperkirakan ASRI dapat membukukan marketing sales senilai Rp2,9 triliun pada tahun ini. Sementara untuk likuiditas, pinjaman dari bank senilai Rp500 miliar yang didapatkan perseroan pada April 2021 diharapkan dapat menunjang kegiatan operasional untuk mencapai target prapenjualan.

Pada saat bersamaan, Moody’s Investors Service menegaskan peringkat Caa1 untuk ASRI, baik untuk obligasi yang akan jatuh tempo pada 2024 maupun 2025 yang diterbitkan perseroan.

“Pada saat bersamaan, Moody’s meegaskan peringkat Caa2 untuk obligasi yang diterbitkan Alam Synergy Pte. Ltd., entitas anak yang dimiliki seluruhnya oleh Alam Sutera,” tulis Vice President and Senior Credit Officer Moody’s Jacintha Poh.

Adapun, keseluruhan outlook untuk surat utang ASRI dinaikkan menjadi stabil dari sebelumnya negatif. Poh menjelaskan perubahan outlook ini mencerminkan ekspektasi bahwa Alam Sutera memiliki likuiditas yang cukup untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada 2021 dan 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper