Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup koreksi pada sesi I perdagangan Kamis (1/7/2021) seiring dengan tekanan sentimen pengumuman PPKM Darurat dan rilis deflasi periode Juni 2021.
Pada pukul 11.30 WIB, IHSG koreksi 0,09 persen atau 5,45 poin menjadi 5.980,03. Sepanjang sesi, indeks yang cenderung bergerak hijau berbalik melemah jelang penutupan. Indeks bergerak di rentang 5.969,26-6.039,03.
Total transaksi mencapai Rp6,33 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing Rp13,45 miliar.
Saham TLKM dan GGRM menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell masing-masing Rp79,2 miliar dan Rp35,6 miliar.
Adapun, investor asing memborong saham ASII dengan net buy Rp60,6 miliar, INDF Rp60,3 miliar, dan ICBP Rp30,2 miliar.
Direktur MNC Asset Management menyampaikan beredarnya dokumen terkait PPKM Darurat sebetulnya tidak akan memengaruhi IHSG, karena apa yang tertulis sudah pernah dan sudah dijalankan sampai saat ini.
Baca Juga
"So daripada energi kita sia-sia habis terbuang memikirkan PPKM Darurat, cukup banyak sentimen positif yang dapat menopang kenaikan IHSG saat ini," tulisnya dalam publikasi riset harian.
Sentimen positif tersebut ialah Indeks DJIA sebesar +0.61%, lalu EIDO yang kembali naik sebesar +0.30% disusul naiknya harga beberapa komoditas di antaranya Oil +0.67%, Coal +2.82%, Gold +0.45% dan CPO +1.50%.
Sejumlah faktor tersebut menjadi katalis pendorong kembali naiknya IHSG dalam perdagangan Kamis ini. Edwin memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 5.932 - 6.023 hari ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021.
"PPKM Darurat akan meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku," paparnya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen. Inflasi tahunan dan inflasi tahun kalender pada Juni 2021 sebesar masing-masing 1,33 persen dan 0,74 persen.
Dari 90 kota IHK, BPS mencatat 56 kota mengalami deflasi dan sisanya 34 kota mencatatkan inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen dan inflasi tertinggi terjadi di Singkawang.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan deflasi bulan Juni merupakan deflasi pertama sejak Januari 2021.
"Dari 11 kelompok pengeluaran, terdapat 4 kelompok yang mengalami deflasi," kata Margo, Kamis (1/7/2021).