Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2020: HK Metal Utama (HKMU) Merugi Akibat Hal Ini

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode saham HKMU tersebut mencatatkan penurunan penjualan hingga 53,98 persen dari Rp1,22 triliun pada 2020 menjadi Rp559,95 miliar. 
Produk stainless steel PT HK Metals Utama Tbk./ foto hyamn.com
Produk stainless steel PT HK Metals Utama Tbk./ foto hyamn.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten barang baku logam dan mineral, PT HK Metals Utama Tbk. membukukan penurunan terhadap penjualan yang signifikan dan berbalik rugi pada tahun 2020. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode saham HKMU tersebut mencatatkan penurunan penjualan hingga 53,98 persen dari Rp1,22 triliun pada 2020 menjadi Rp559,95 miliar. 

Penjualan perseroan terdiri dari produk manufaktur yang terdiri dari aluminium sebesar Rp264,11 miliar, baja ringan senilai Rp139,95 miliar yang mendominasi penjualan selama 2020. Selain itu juga terdapat penjualan produk pipa PVC senilai Rp30,25 miliar.

Kemudian juga terdapat penjualan stainless steel senilai Rp35,60 miliar yang meningkat dari tahun sebelumnya senilai Rp27,42 miliar. Peningkatan penjualan juga terdapat pada produk toilet dan sanitary wares dari Rp15,40 miliar pada 2019 menjadi Rp26,31 miliar pada 2020. 

Perseroan pada 2019 melakukan penjualan trading untuk beberapa produk seperti coil, aluminium, stainless steel, accessories yang berjumlah Rp739,28 miliar. Namun pada 2020, perseroan hanya melakukan penjualan trading untuk produk coil senilai Rp63,73 miliar. 

Mengutip keterangan resmi HKMU, Kamis (1/7/2021), emiten itu mengungkapkan kondisi ekonomi yang menantang pada 2020 akibat pandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. 

Oleh sebab itu perseroan membukukan rugi tahun berjalan pada tahun 2020 sebesar Rp235,70 miliar. Sementara pada 2019, perseroan mencatatkan laba sebesar Rp89,23 miliar. 

“Turunnya performa keuangan perusahaan pada tahun 2020 merupakan imbas atau dampak dari penurunan performa ekonomi domestik dikarenakan Covid 19. Sebagai langkah strategis seperti yang telah disampaikan sebelumnya, sejak semester II tahun 2020 perusahaan melakukan transformasi bisnis untuk lebih fokus meningkatkan porsi pada bisnis manufaktur,” tulis perseroan dalam keterangan resmi dikutip Kamis (1/7/2021). 

Selain itu, pada pencatatan laporan keuangan tahun 2020 perseroan membukukan kerugian tambahan sebesar Rp159,39 miliar atas de-konsolidasi entitas anak dalam likuidasi akibat salah satu entitas anak perseroan PT Hakaru Metalindo Perkasa dijatuhi putusan pailit atas PKPU. 

Direktur Utama HK Metal Utama Muhamad Kuncoro menyebutkan dalam keterangan resmi bahwa manajemen berkomitmen yang terbaik untuk menjaga kepentingan stakeholder setelah melalui tantangan pada 2020. 

“Manajemen berkomitmen yang terbaik untuk menjaga kepentingan para stakeholder serta mencari solusi atas tantangan-tantangan di masa yang akan datang. Program transformasi Perusahaan meskipun sudah mulai menunjukan hasil dengan meningkatnya output produksi dari unit-unit bisnis manufaktur perusahaan, namun tentunya hal ini membutuhkan waktu dan proses, dan tidak ada keberhasilan yang diraih dengan instan,” ungkap Kuncoro. 

Selain itu, Direktur Perseroan Jodi Pujiyono yang juga merupakan sekretaris perusahaan menyebutkan tahun 2021 merupakan tahun awal dimulainya transformasi dengan komitmen untuk meningkatkan margin operasional, penurunan beban dalam rangka efisiensi, dan inovasi strategis. 

Jodi melihat potensi sektor bahan bangunan masih sangat baik ke depannya seiring dengan pemulihan ekonomi. 

Dia menilai, rencana proyek strategis pemerintah dalam pembangunan infrastruktur, perencanaan Ibukota baru, insentif pajak pada sektor properti, serta didukung jumlah 270 juta jiwa penduduk Indonesia sebagai bonus demografi sebagai faktor penting pertumbuhan sektor bahan bangunan.

Selain itu, dia menambahkan bahwa mulai pulihnya penjualan para emiten properti di periode kuartal I/2021 juga mendukung perbaikan kinerja perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper