Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nantikan Keputusan The Fed, Wall Street Melemah

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,27 persen ke 34.299,33, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,2 persen ke 4.246,59 dan indeks Nasdaq Composite melemah 0,71 persen.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/6/2021), karena investor mempertimbangkan konsekuensi dari penurunan penjualan ritel dan kenaikan indeks harga produsen saat Federal Reserve mengadakan pertemuan kebijakan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,27 persen ke 34.299,33, sedangkan indeks S&P 500 melemah 0,2 persen ke 4.246,59 dan indeks Nasdaq Composite melemah 0,71 persen.

Sektor real estat dan teknologi terus membebani indeks acuan S&P 500 pada jam terakhir perdagangan reguler. Di sisi lain, saham Exxon Mobil dan Chevron mendorong sektor energi meyusul penguatan harga minyak mentah.

Imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun bertahan di kisaran level 1,5 persen setelah data angka Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel menurun pada bulan Mei.

“Setelah hampir satu tahun pertemuan FOMC berakhir anti-klimaks, pertemuan besok berpotensi menggerakkan pasar karena kemungkinan akan memulai proses tapering The Fed,” tulis pendiri buletin The Sevens Report Tom Essaye, seperti dikutip Bloomberg.

Suasana pasar cenderung tenang sehari sebelum keputusan kebijakan The Fed dan kemungkinan petunjuk tentang kapan bank sentral akan memperlambat laju pembelian asetnya. The Fed juga diperkirakan memperbarui proyeksi pertumbuhan ekonomi serta mengumumkan rencana pengurangan stimulus.

"Satu-satunya fokus pekan ini adalah The Fed, jadi investor telah menimbang kemungkinan apakah The Fed akan mulai memperkenalkan pengetatan kebijakan ultra longgarnya," kataanalis pasar keuangan senior City Index Fiona Cincotta.

“Itulah pertanyaan besarnya – akankah mereka memperkenalkan debat itu atau akan membiarkannya berlanjut hingga Agustus?” lanjutnya.

Ekonom memperkirakan dot plot the Fed, atau proyeksi kenaikan suku bunga acuan, akan terjadi pada 2023. Di sisi lain, bank sentral diperkirakan tidak akan mengurangi program pembelian obligasi hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper