Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk., akan memacu penjualan seiring dengan meningkatnya harga batu bara global dan permintaan di beberapa negara.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C. mengatakan bahwa akan memanfaatkan momentum tren kenaikan harga batu bara dan peningkatan permintaan untuk menggenjot pertumbuhan kinerja.
Dia menjelaskan bahwa perseroan akan meningkatkan penetrasi masif pada pasar baru yang potensial, baik domestik maupun ekspor, sembari mempertahankan pasar eksisting.
“Seiring dengan pemulihan ekonomi tentunya pasar China juga terdapat kenaikan permintaan yang bisa dimanfaatkan oleh perseroan,” ujar Pollo kepada Bisnis, Jumat (11/6/2021).
Selain itu, Pollo menjelaskan bahwa kenaikan harga batu bara akan menjadi peluang bagi perseroan meningkatkan produksi di tahun ini.
Adapun, target produksi emiten berkode saham PTBA pada 2021 sebesar 30 juta ton.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (15/6/2021) harga batu bara Newcastle di bursa ICE untuk kontrak teraktif parkir di level US$119,75 per ton, turun 1,03 persen. Harga sempat menyentuh level US$124 pada pekan lalu yang merupakan harga tertinggi sejak 2011.
Sepanjang tahun berjalan 2021, harga batu bara telah naik 39,65 persen.
PTBA juga akan menerapkan keunggulan operasi di sepanjang rantai pasok guna mendapatkan tingkat efisiensi yang optimal.