Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham yang memiliki eksposur minyak dan gas menguat pada perdagangan Rabu (2/6/2021) seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.
Berdasarkan data Bloomberg, mayoritas saham sektor energi yang memiliki eksposur dengan komoditas minyak dan gas berhasil bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I Rabu (2/6/2021).
Penguatan dipimpin oleh saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang naik 6,73 persen ke posisi Rp1.190.
Kemudian, kenaikan diikuti oleh saham pelat merah lainnya PT Elnusa Tbk. (ELSA) yang naik 5,92 persen, saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang naik 5,88 persen, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) menguat 5,65 persen.
Tidak kalah, saham emiten kontraktor migas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) menguat 4,39 persen, emiten distributor BBM PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) naik 1,85 persen, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menguat 0,72 persen.
Adapun, penguatan saham sektor itu terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak dunia lantaran organisasi negara eksportir dunia atau OPEC mengemukakan rencananya untuk menggenjot produksi.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (2/6/2021) hingga pukul 13.14 WIB harga minyak jenis WTI di bursa Nymex untuk kontrak Juli 2021 naik 0,24 persen ke posisi US$67,88 per barel.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Agustus 2021 di bursa ICE naik 0,34 persen ke posisi US$70,49 per barel.
Dalam pertemuan terakhirnya, OPEC mengemukakan akan terus maju dengan peningkatan produksi sebesar 841.000 barel per hari pada Juli, menyusul kenaikan lanjutan pada Mei dan Juni, kata para delegasi setelah pertemuan yang berlangsung kurang dari 30 menit.
Pertemuan negara-negara produsen minyak tersebut menjadi salah satu pertemuan terpendek dalam sejarah.
Namun, setelah Juli 2021, OPEC+ dijadwalkan untuk menahan produksi hingga April 2022. Keputusan ini berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani setahun lalu untuk menyelamatkan produsen dari perang harga yang pahit.