Bisnis.com, JAKARTA — PT Trisula International Tbk. (TRIS) meraih persetujuan pemegang saham untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Periode buyback berlaku mulai hari ini (27/05/2021) hingga 26 November 2022 mendatang.
Rencana ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada hari ini di Trisula Center, Jakarta.
TRIS akan melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor atau maksimum sebanyak 314.144.380 saham.
Direktur Utama TRIS Santoso Widjojo mengatakan dalam RUPSLB, para stakeholder telah menyetujui rencana TRIS untuk pembelian kembali saham perseroan maksimal 10 persen dari modal disetor, dengan biaya yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya sekitar Rp40 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya.
"Langkah ini diambil karena kami melihat harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, serta dapat memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam mengelola modal jangka panjang, di mana saham treasury dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perusahaan memerlukan penambahan modal," katanya dalam jumpa media virtual, Kamis (27/5/2021).
Selain itu, saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2020, manajemen juga membahas perubahan susunan pengurus TRIS. Rapat menyetujui dan mengangkat Ricardo Suhendra Wirjawan sebagai Komisaris Independen menggantikan Lucas Sonny Sanjaya.
Baca Juga
Santoso melanjutkan manajemen juga telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen tahun ini dengan total senilai Rp1 miliar.
Langkah tersebut sebagai apresiasi kepada para pemegang saham yang selama ini telah mendukung dan dengan pertimbangan kinerja yang kian bertumbuh bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Sebagai informasi, performa kinerja TRIS pada kuartal I/2021 mengalami perbaikan dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp256,5 miliar atau naik sebesar 2,7 pereen dari kuartal IV/2020.
Kontribusi penjualan TRIS pada Kuartal I/2021 hampir berimbang, yaitu untuk lokal sebesar 50,8 persen dan ekspor sebesar 49,2 persen.
Di sisi lain, beban keuangan TRIS menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu menurun 24,9 persen. Hal tu juga diklaim sebagai efisiensi penggunaan modal kerja.