Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil PT Trisula Internasional Tbk. dan entitas anaknya membukukan kerugian pada tahun buku 2020, tetapi masih mengumpulkan total penjualan sebesar Rp1,14 triliun yang turun dari tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten yang menggunakan kode saham TRIS itu mencatatkan penjualan pada 2020 yang menurun hingga 22,82 persen menjadi Rp1,14 triliun. Sementara pada 2019, mencatatkan pendapatan Rp1,48 triliun.
Pengurangan pendapatan ini juga berpengaruh kepada total kerugian komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 265,59 persen menjadi Rp8,93 miliar. Sementara pada 2019 rugi sebesar Rp2,44 miliar.
Kerugian besar tersebut dalam laporan keuangan, sudah terlihat pada berkurang jauhnya laba usaha dari Rp90,95 miliar menjadi Rp33,55 miliar.
Direktur Utama Trisula Internasional Santoso Widjojo dalam keterangan resmi mengungkapkan perseroan akan melakukan diversifikasi produk dengan memberdayakan divisi research and development akibat dampak dari pandemi Covid-19.
"TRIS beserta entitas anaknya terdorong untuk melakukan diversifikasi produk dengan memberdayakan divisi research and development dalam melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar selama pandemi," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip pada Selasa (27/4/2021).
Baca Juga
Produk yang dimaksud diantara alat pelindung diri termasuk di dalamnya baju hazmat dan masker non-medis, kemudian seragam tenaga medis, dan juga pakaian fungsional.
Lebih lanjut Santoso menjelaskan akan memasarkan produknya di dalam dan luar negeri. Selain itu juga terus mengembangkan penjualan melalui e-commerce sebagai upaya mengatasi kendala penurunan trafik akibat PSBB ungkapnya.
"Oleh karena itu kami yakin di masa mendatang TRIS akan mampu meraih kinerja yang lebih baik lagi," kata Santoso.
Pada keterangan resmi juga dijelaskan bahwa penjualan bersih sebanyak Rp1,14 triliun selama 2020 berasal dari kontribusi pendapatan lokal dan ekspor yang berimbang masing-masing sekitar 50 persen.
Pendapatan dalam negeri tertulis didukung oleh anak usaha emiten yaitu PT Trisula Textile Industries Tbk. (BELL). Sementara untuk ekspor mayoritas berasal dari entitas anak PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry.
Di lantai bursa, pada perdagangan Selasa (27/4/2021) hingga pukul 14.11 WIB harga saham TRIS terpantau melemah 6,43 persen sehingga berada di level Rp131. Kapitalisasi pasar TRIS saat ini berada di posisi Rp411,53 miliar.
Pelemahan nilai saham juga terjadi pada entitas anaknya yaitu BELL sebesar 3,60 persen di level Rp134. Sementara kapitalisasi pasar emiten ini mencapai Rp971,50 miliar.
Untuk diketahui, Trisula Internasional didirikan pada tahun 2004 dan mencatatkan saham perdana atau IPO pada 28 Juni 2012. Perseroan itu didirikan sebagai perusahaan khusus bergerak di sektor industri garmen dan perdagangan ritel.