Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rebound pada perdagangan hari ini, Senin (24/5/2021).
Tercatat, IHSG terkoreksi 0,42 persen atau 24,48 ke level 5.773,12 pada akhir pekan lalu, Jumat (21/5/2021). Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 5.742,04-5.838,23.
Saham-saham ASII yang turun 2,4 persen, TLKM turun 1,2 persen, CPIN turun 3,1 persen, dan BRIS yang turun 3,6 persen menjadi penekan indeks hingga akhir perdagangan setelah sempat dibuka berada di zona hijau.
Riset harian Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan pertumbuhan aktivitas impor yang lebih tinggi dari ekspor menjadi faktor utama lesunya perdagangan. Ditambah pasca laporan posisi dari transaksi berjalan Indonesia kembali defisit US$1 miliar dari PDB.
Sementara mayoritas indeks saham Asia ditutup menguat pada Jumat lalu, kecuali indeks CSI300 yang turun 1,01 persen. Sementara Indeks Nikkei, TOPIX, dan HangSeng masing-masing naik 0,78 persen, 0,46 persen dan 0,03 persen.
Baca Juga
Seperti tertulis dalam riset harian, China kembali mengulangi peringatan untuk menindak penambang mata uang kripto atau cryptocurrency sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan risiko keuangan.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG bergerak tertahan pada rata-rata di kisaran 5.800, sepekan lalu.
“Pergerakan saat ini cukup rendah mendekati level support Moving Average 200 dan berhasil memantul pada level pivot fibonacci dikisaran 5.740 sehingga peluang pergerakan rebound masih cukup berpotensi,” ungkap Lanjar dikutip pada Senin (24/5/2021).
Dia melanjutkan, indikator Stochastic menjenuh pada area oversold dengan kondisi undervalue indikator MACD.
Sehingga diperkirakan IHSG akan mengawali pekan dengan penguatan pada support resistance 5.740-5.850. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AKRA, ANTM, ASII, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, IMJS, INCO, INDY, KLBF, TBIG.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.