Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2020: Pendapatan Produsen Keju Prochiz (KEJU) Turun, Tapi Laba Naik

Penjualan neto tercatat Rp900,85 miliar, turun 7,96 persen dari pendapatan 2019 Rp978,8 miliar.
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen keju Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang 2020. Kendati demikian, laba tahun berjalannya meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang dikutip Kamis (20/5/2021), penjualan neto tercatat Rp900,85 miliar turun 7,96 persen dari pendapatan 2019 Rp978,8 miliar.

Seiring penurunan pendapatan, beban pokok penjualan juga turun menjadi Rp610,85 miliar dari beban tahun sebelumnya Rp623,78 miliar.

Perseroan juga berhasil menurunkan beban penjualan secara signifikan menjadi Rp114,03 miliar dari beban tahun 2019 yang sebesar Rp190,93 miliar.

Dengan demikian, laba usaha sebesar Rp154,21 miliar meningkat dari tahun 2019 yang sebesar Rp136,94 miliar.

Laba tahun berjalan pun menjadi Rp121 miliar naik 23,41 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp98,04 miliar. Laba per saham dasar pun meningkat menjadi Rp80,67 naik dibandingkan dengan tahun 2019 Rp79,71.

Di sisi lain, total liabilitas pada 2020 perseroan menjadi Rp233,9 miliar naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp230,61 miliar.

Peningkatan terutama terjadi pada liabilitas jangka panjang yang menjadi Rp36,53 miliar dari posisi tahun sebelumnya Rp29,34 miliar. Sementara, total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp197,36 miliar dari posisi Rp201,26 miliar pada 2019.

Total ekuitas Rp440,9 miliar turun dari posisi Rp435,69 miliar.

Sementara itu, total aset perseroan meningkat menjadi Rp674,8 miliar pada akhir tahun 2020, dibandingkan dengan akhir tahun 2019 yang sebesar Rp666,31 miliar.

Peningkatan terjadi pada kedua jenis aset yakni aset lancar dan tidak lancar. Total aset tidak lancar perseroan meningkat menjadi Rp174,24 miliar dari posisi Rp167,42 miliar pada 2019.

Sementara, total aset lancar naik menjadi Rp500,56 miliar dari posisi Rp498,88 miliar pada tahun sebelumnya. Adapun, total kas dan setara kas meningkat menjadi Rp215,47 miliar dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp188,99 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper