Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan produksi batu bara 40 persen lebih besar pada 2021 memanfaatkan kenaikan harga batu bara tahun ini.
Direktur Utama Baramulti Suksessarana Widada mengungkapkan target produksi 2021 40 persen lebih tinggi dari realisasi 2020.
"Kira-kira 40 persen lebih tinggi dari 2020 antara 14 juta-15 juta ton tahun ini target produksi BSSR," jelasnya Jumat (7/5/2021).
Realisasi produksi batu bara perseroan pada 2020 sebesar 10,58 juta metrik ton dengan produksi dari anak usahanya PT Antang Gunung Meratus (AGM) sebesar 8,61 juta metrik ton dan BSSR sebesar 1,96 juta metrik ton. Jumlah tersebut turun dari realisasi 2019 yang sebesar 11,86 juta metrik ton.
Widada juga menjelaskan realisasi produksi 2021 hingga kuartal I/2021 telah mencapai 2,8 juta metrik ton dibandingkan dengan 2020 2,6 juta metrik ton naik 5 persen.
"Average selling price [ASP] US$30,71 pada kuartal I/2021 harga yang naik cepat sekali di awal 2021, membuat performa kami di bawah rata-rata karena perlu menyelesaikan kontrak lama dengan harga lebih murah," urainya.
Baca Juga
Dia menyebut untuk realisasi DMO pada kuartal I/2021 sebesar 36,71 persen dari total produksi. Perseroan konsisten menjaga realisasi DMO di level 35 persen-36 persen.
Pada 2020, pendapatan BSSR tercatat US$331,46 juta dengan laba bruto US$99,91 juta dengan EBITDA US$56,18 juta. Laba usaha perseroan tercatat US$41,29 juta, dengan laba sebelum pajak US$40,84 juta dan laba bersih US$30,52 juta.
Pada 2020, rasio lancar sebesar 158 persen, rasio liabilitas terhadap ekuitas 38 persen, marjin EBITDA 17 persen dan imbal hasil atas ekuitas 16 persen.