Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi, Pasar Saham AS Bervariasi

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones naik 0,29 persen menjadi 34.230,34, S&P 500 naik 0,07 persen ke level 4.167,59, dan NASDAQ turun 0,37 persen menuju 13.582,43.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (5/5/2021) seiring dengan kekhawatiran terhadap data inflasi.

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones naik 0,29 persen menjadi 34.230,34, S&P 500 naik 0,07 persen ke level 4.167,59, dan NASDAQ turun 0,37 persen menuju 13.582,43.

Laporan Reliance Sekuritas menyebutkan pasar saham hampir menghapus keuntungan mereka, karena saham teknologi melemah, mengimbangi optimisme atas pendapatan perusahaan yang solid dan laporan ekonomi.

S&P 500 membukukan kenaikan kurang dari 0,1 persen, sementara Nasdaq 100 berakhir di merah. Dow Jones Industrial Average yang menguat berhasil naik ke rekor tertinggi baru.

Saham Moderna dan Johnson & Johnson mundur, sementara Pfizer menyelesaikan sedikit perubahan dengan berita bahwa AS akan mendukung proposal untuk mengesampingkan perlindungan kekayaan intelektual untuk vaksinasi Covid-19. Harga tembaga dan kayu menguat, menambah kekhawatiran inflasi.

Saat ekonomi terbesar dunia pulih, perdebatan sengit telah muncul mengenai apakah tekanan harga aktual akan terwujud. Tingkat impas lima tahun - proksi untuk tingkat inflasi tahunan yang diharapkan pedagang obligasi selama rentang tersebut - melonjak ke tertinggi sejak 2008.

Meskipun kenaikan harga komoditas dan kekurangan pasokan, beberapa pejabat Fed mengatakan Rabu bahwa laju inflasi masih terkendali.

Minyak sedikit berubah, melepaskan keuntungan sebelumnya karena pedagang menilai peningkatan stok bensin dan sinyal teknis yang menunjukkan reli komoditas karena adanya penurunan. Futures di London mengupas keuntungan sebanyak 1,6 oersen setelah menguji ke angka psikologis utama US$70 per barel.

Sementara laporan Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu menunjukkan stok minyak mentah AS turun hampir 8 juta barel pekan lalu dan ekspor melonjak tertinggi dalam catatan, persediaan bensin naik untuk minggu kelima berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper