Bisnis.com, TANGERANG - Emiten peritel eceran PT Midi Utama Indonesia Tbk. mengantisipasi penurunan penjualan pada kuartal I/2021 secara tahunan.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Midi Utama Indonesia Suantopo Po mengatakan periode kuartal pertama tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan kuartal I/2020.
Pasalnya, pada kuartal I/2020 terjadi kenaikan penjualan di gerai-gerai emiten dengan kode saham MIDI ini didorong oleh panic buying awal pandemi.
Adapun, masyarakat beberapa kali melakukan panic buying pada awal tahun lalu misalnya saat pemerintah mengumumkan kasus positif pertama Covid-19 dan isu penutupan negara (lockdown).
“Kuartal I jika dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu, kami belum publikasikan. Tapi pasti ada penurunan karena ada anomali panic buying tadi,” kata Suantopo dalam paparan publik, Kamis (6/5/2021).
Kendati demikian, Suantopo meyakinkan bahwa penjualan perseroan pada periode tiga bulan pertama tahun ini membaik secara kuartalan atau sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga
MIDI pun menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8 persen atau sama seperti tahun lalu.
“Kami tumbuh sekitar 8 persen selama 2 tahun berturut-turut. Dengan pertumbuhan ekonomi masih minus tapi membaik, perusahan optimistis tahun ini akan lebih baik dan kami akan berusaha tetap tumbuh minimal 8 persen,” ujar Suantopo.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten dengan kode saham MIDI ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8,89 persen menjadi Rp12,65 triliun dari sebelumnya Rp11,62 triliun.
Selanjutnya laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan tipis 1,15 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp200,72 miliar pada 2020.