Bisnis.com, TANGERANG - Emiten peritel eceran PT Midi Utama Indonesia Tbk. mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp1 triliun pada 2021.
Suantopo Po, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Midi Utama Indonesia, menjelaskan anggaran capex tersebut relatif sama seperti realisasi penyerapan capex pada tahun lalu senilai Rp970 miliar.
“Tahun ini dengan target pembukaan toko yang kurang lebih sama seperti tahun lalu, kami akan mengalokasikan capex sekitar Rp1 triliun,” kata Suantopo dalam paparan publik, Kamis (6/5/2021).
Adapun, sumber dana untuk belanja modal itu akan diambil dari kas internal. Suantopo mengungkapkan sekitar 60 persen dari anggaran capex akan digunakan perseroan untuk pengembangan gerai baru.
Sementara sisanya 40 persen akan digunakan untuk perpanjang sewa dan renovasi gerai-gudang yang sudah ada.
“Ada beberapa toko yang sewanya sudah mau habis, kalau potensial kami akan perpanjang,” ujar Suantopo.
Baca Juga
Pengelola gerai Alfamidi dan Lawson ini berencana akan membuka sebanyak 200 gerai baru tahun ini. Sekitar 30 persen gerai itu akan dilokasikan di Pulau Jawa sementara sisanya akan tersebar di luar Jawa terutama di Sulawesi dan Maluku.
Direktur Midi Utama Indonesia Lilik Setiabudi menambahkan wilayah di Sulawesi dan Maluku dipilih karena pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya seperti Sumatera dan Jawa.
“Tingkat pertumbuhan susah di Pulau Jawa, kemudian Sumatera juga agak susah. Kalimantan lumayan. Sulawesi bagus, makin ke timur makin bagus. Mungkin Indonesia bagian timur didorong oleh pertumbuhan sektor tambang di sana,” ujar Lilik.
Hingga Maret 2021, emiten dengan kode saham MIDI ini sudah membuka 63 gerai baru. Dengan demikian, total gerai MIDI saat ini mencapai 1.884 gerai.
Di sepanjang 2020 MIDI telah membuka 266 gerai sehingga total gerai yang dioperasikan pada akhir tahun lalu sebanyak 1.821 gerai. Gerai-gerai itu terdiri dari 1.795 gerai Alfamidi dan 26 gerai Alfamidi Super.