Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bismillah, Erick Thohir Targetkan Pertamina Shipping IPO Tahun Ini

Menteri BUMN Erick Thohir ingin PT Pertamina International Shipping (PIS) dapat listing di BEI pada 2021.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.
Armada kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel PT Pertamina International Shipping.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menargetkan sub holding Pertamina PT Pertamina International Shipping (PIS) dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan keinginannya tersebut di tengah agenda peresmian subholding Pertamina PT Pertamina International Shipping Integrated Marine Logistics.

"Untuk go public tentu kami melihat dari banyaknya corporate action yang akan terjadi di market, ada dari swasta ada bumn, tentu nanti window disesuaikan saat yang tepat, tapi insyaallah di tahun ini. Kalau bulannya, kapannya kami belum bisa, karena proses go public itu tentu harus melakukan sosialisasi daripada pihak-pihak terkait," jelasnya, di sela peresmian PIS tersebut, Rabu (5/5/2021).

Erick menjelaskan transformasi secara menyeluruh dilakukan sejak awal tahun 2020. Kementerian BUMN memang sudah merapikan road map dari masing-masing BUMN sejak lama. Sayangnya, progres dari masing-masing BUMN ada yang cepat ada yang lamban.

"Saya hari ini mengapresiasi bahwa langkah yang dilakukan Pertamina melakukan transformasi ini cepat jadi bukan masuk ke yang lambat," katanya.

Rencana integrasi merupakan bagian dari logistik kelautan, yang tadinya hanya bisnis kapal sekarang menjadi integrasi bisnis kelautan. Dengan demikian, secara strategi pasarnya, persaingan bisnisnya dan bisnis modelnya ini akan jauh lebih berketahanan.

Alasannya, karena bisnis PIS ini terintegrasi kapalnya, pelabuhannya, juga tempat penyimpanannya.

"Sebagai negara kepulauan, seyogyanya punya supply chain yang kuat terutama di bidang energi, dari ketahanan energi nasional," imbuhnya.

Pembentukan sub holding perkapalan disebut guna mengamankan potensi permintaan logistik migas di kawasan regional. Tiga negara di kawasan regional seperti Thailand, Vietnam, dan Philipina masih diproyeksikan membutuhkan tambahan storage ke depannya.

Dengan pengintegrasian 5 terminal dinilai memiliki prospek yang baik untuk masuk ke bisnis tersebut di kawasan regional.

Terminal yang telah dialihkan asetnya ke Pertamina International Shipping adalah Terminal Pulau Sambu, Terminal Uban, Terminal Tanjung Sekong, Terminal Kotabaru, dan Terminal Bau-Bau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper