Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Trisula International Tbk (TRIS) membukukan total penjualan sebesar Rp1,14 triliun pada tahun buku 2020, dengan kontribusi pendapatan yang berimbang antara ekspor dan lokal.
Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo menuturkan pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian global maupun domestik, tetapi perseroan dan entitas anaknya tetap mempertahankan eksistensi di pangsa pasarnya.
“Menyikapi tantangan bisnis sebagai dampak dari pandemi Covid-19, TRIS beserta entitas anaknya terdorong untuk melakukan diversifikasi produk dengan memberdayakan divisi Research and Development dalam melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar selama pandemi, seperti produk Alat Pelindung Diri [baju hazmat dan masker non-medis], seragam tenaga medis, dan pakaian fungsional," jelasnya, Selasa (27/4/2021).
Produk-produk ini dipasarkan di pasar lokal maupun internasional. Selain itu, emiten bersandi TRIS ini terus mengembangkan penjualan melalui e-commerce sebagai upaya mengatasi kendala penurunan trafik akibat PSBB.
Oleh karena itu, perseroan meyakini di masa mendatang akan mampu meraih kinerja yang lebih baik lagi.
Sejalan dengan pandangan ke depan terkait nilai saham, TRIS berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback saham) yang akan diajukan persetujuannya melalui RUPSLB pada 27 Mei 2021 mendatang.
Hal ini karena harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, dan potensi kinerja saham di masa mendatang sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi nasional dan internasional.
Menutup tahun 2020, TRIS membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,14 triliun atau terkoreksi sebesar 22,82 persen secara tahunan dengan kontribusi pendapatan lokal sekitar 50 persen dan pendapatan ekspor sekitar 50 persen.
Pendapatan lokal TRIS ini didukung oleh anak usaha, yaitu PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), sedangkan untuk pendapatan ekspor mayoritas dihasilkan dari entitas anak, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry.
Meskipun kondisi pandemi di 2020 memberi tekanan yang tinggi bagi perseroan, jika dilihat dari Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan, TRIS tetap bisa mencetak hasil positif sebesar Rp11,9 miliar.
“Oleh karena itu, di tahun 2021, Perseroan akan terus meninjau dan meningkatkan efisiensi biaya operasional serta fleksibilitas terhadap kapasitas produksi sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap Laba Perseroan," urainya.
Selain itu, sinergi antara entitas anaknya akan terus dimaksimalkan agar dapat meningkatkan inovasi, fleksibilitas, efisiensi sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik, serta menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19 yang masih berjalan sampai dengan saat ini.
Perseroan berupaya untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada dan terus membuka peluang untuk pasar baru pada tahun yang penuh tantangan bagi setiap sektor ini, tidak terkecuali TRIS yang turut merasakan dampaknya.
"Namun, perseroan optimis kinerja tahun 2021 akan lebih baik, dengan program vaksinasi yang cukup lancar dan Pemerintah yang cukup tanggap dalam menyikapi pandemi ini,” urainya.