Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang SUN Besok Diperkirakan Semakin Ramai, Ini Kata Analis

Prospek lelang yang lebih baik didukung oleh risiko pada pasar global yang mulai menurun. Hal ini tercermin dari melandainya pergerakan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa besok diprediksi akan melanjutkan tren kenaikan angka penawaran seiring dengan melandainya risiko pasar.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, minat investor pada lelang SUN Selasa besok akan semakin membaik dibandingkan hasil lelang sebelumnya.

“Kemungkinan bisa lebih baik dibandingkan lelang terakhir dan bisa menghimpun penawaran Rp50 triliun,” katanya saat dihubungi pada Senin (26/4/2021).

Fikri memaparkan, prospek lelang yang lebih baik didukung oleh risiko pada pasar global yang mulai menurun. Hal ini tercermin dari melandainya pergerakan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury.

Data dari laman Kementerian Keuangan AS pada Senin (26/4/2021) mencatat, pergerakan yield US Treasury sepanjang pekan lalu menunjukkan pelemahan.

Pada periode 19 April – 23 April, imbal hasil surat utang AS terpantau terus melemah hingga ke titik terendahnya pada 1,57 persen, Rabu (21/4/2021) sebelum naik ke level 1,58 persen dua hari setelahnya.

Naiknya minat investor asing untuk kembali pada pasar SUN Indonesia juga mulai terlihat selama beberapa pekan belakangan. Hal tersebut terlihat dari peningkatan angka penawaran pada lelang SUN 13 April lalu dimana pemerintah berhasil menghimpun penawaran masuk sebesar Rp Rp42,97 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk pada pekan lalu mengalami peningkatan dibandingkan lelang sebelumnya, yakni Selasa (31/3/2021) lalu yang hanya Rp33,95 triliun, meskipun masih terbilang rendah dibandingkan lelang-lelang lainnya.

Sedangkan pada lelang sukuk Selasa (20/4/2021) pekan lalu, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp17,9 triliun. Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan hasil penawaran pada lelang sebelumnya sebanyak Rp14,55 triliun.

Selain itu, kondisi pasar SUN Indonesia juga ditopang oleh pergerakan positif mata uang rupiah. Fikri mengatakan, pergerakan rupiah yang mencatatkan kenaikan mingguan pertama setelah selama 10 pekan terakhir melemah akan meningkatkan daya tarik surat utang Indonesia

Meski demikian, lelang besok juga dibayangi oleh sejumlah sentimen negatif. Fikri mengatakan,salah satu sentimen potensial yang dapat menurunkan minat investor adalah lonjakan kasus positif virus corona di India.

“Kabar masuknya warga India ke Indonesia juga akan meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap penanganan corona di Indonesia. Hal ini dapat memicu pasar untuk lebih waspada dan tidak mengikuti lelang,” terang Fikri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper