Bisnis.com, JAKARTA – Emiten logistik terutama untuk ritel akan mendapat berkah dari larangan mudik selama Lebaran 2021, apalagi pemberlakuannya dipercepat melalui pengetatan bepergian.
Larangan mudik Lebaran pada 6 Mei-12 Mei 2021 ditambah perpanjangannya melalui pengetatan persyaratan bepergian sejak 22 April 2021 membuat masyarakat cenderung mengalihkan rencana
Head of Equity Trading MNCS Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan setelah diputuskannya oleh pemerintah atas larangan mudik tahun ini, banyak portal jual beli online (platform digital) gencar menerbitkan iklan dan promo pengiriman parcel.
Jadi moment larangan mudik ini juga memberikan ruang untuk menambah pendapatan bagi portal jual beli online, dimana masyarakat yang tidak bisa mudik, bisa mengirim paket parcel ke sanak saudara di kampung halamannya.
"Jika transaksi jual beli online meningkat, sudah barang tentu akan mendongkrak kinerja jasa kurir pengantaran paket ini. Seperti ASSA [PT Adi Sarana Armada Tbk] melalui anak perusahaannya PT Tri Adi Bersama (Anteraja), berpeluang mendulang kinerja positif menjelang Lebaran ini," urainya kepada Bisnis, Kamis (22/4/2021).
Hal ini karena Anteraja telah merambah pasar e-commerce, yang telah melayani Tokopedia, Bukalapak, BliBli,com dan Shopee.
Baca Juga
Portal online di Indonesia yang tergolong sangat ramai pengunjung, terlebih lagi Anteraja juga memiliki pilihan jenis layanan kurir, sehingga para pembeli online dapat memilih tingkat ongkir yang sesuai.
Senada dengan ASSA, emiten jasa kurir lain yaitu PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) bisa meningkatkan kinerja juga menjelang lebaran nanti. Terlebih lagi SAPX juga telah menargetkan untuk bisa memiliki cabang dan sub cabang disetiap kabupaten di pulau Jawa.
Dengan demikian, jangkauan jasa kurir SAPX lebih luas, dimana SAPX juga telah merambah ke bisnis e-commerce sehingga bisa dijadikan pilihan untuk mengirim paket lebaran sampai ke kota-kota tertentu yang mungkin tidak terfasilitasi oleh jasa kurir lain.
SAPX juga telah memiliki opsi COD atau belanja online bayar di tempat. Hal ini juga cukup baik, jika masyarakat yang berbelanja online memiliki kendala untuk membayar dengan mobile banking atau jauh dari perbankan.
Juga masyarakat dapat tetap menjaga jarak dan meminimalkan diri untuk keluar rumah sehingga mengurangi resiko terpapar virus covid-19.
"Untuk prospek sahamnya, kedua emiten jasa kurir ini mungkin sudah cukup tinggi, jika dilihat dari rasio PBV-nya," katanya.
Untuk ASSA sendiri memiliki PBV hampir 6x, dan untuk SAPX sekitar 5x. Jadi walaupun sentimen lebaran ini cukup baik bagi bisnis jasa kurir. Namun dari segi harga saham menjadi bahan pertimbangan jika hendak mengoleksi sahamnya.