Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Cemas Penyebaran Covid-19, Rupiah Berbalik Lesu

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terkoreksi 43 poin atau 0,3 persen ke level Rp14.541 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,062 poin atau 0,07 persen ke level 91,303.
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan kasus virus corona di sejumlah negara membuat nilai tukar rupiah ditutup di zona merah pada akhir perdagangan hari Rabu (21/4/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terkoreksi 43 poin atau 0,3 persen ke level Rp14.541 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,062 poin atau 0,07 persen ke level 91,303.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menjelaskan, pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen-sentimen negatif dari pasar keuangan global. Salah satunya adalah peningkatan rerata pergerakan kasus Covid-19 secara global yang naik 63 persen dibandingkan dengan Februari lalu.

"Kenaikan ini tidak terlepas dari peningkatan kasus di India yang cukup signifikan," ujarnya saat dihubungi pada Rabu (21/4/2021). 

Di sisi lain, pasar juga menyimpan kekhawatiran terhadap pasokan vaksin dan juga munculnya beberapa efek samping dari sejumlah merk vaksin. Hal ini terutama menimbulkan kecemasan terhadap penggunaan vaksin di Eropa.

Sementara itu, Yusuf memprediksi rupiah masih akan melemah pada perdagangan Kamis (22/4/2021) besok. Salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah adalah rilis data klaim asuransi pengangguran di AS, yang diproyeksikan akan lebih tinggi dibandingkan data sebelumnya.

Di samping itu, bank sentral eropa (European Central Bank/ECB) juga akan mengadakan konferensi pers yang salah satunya akan membahas terkait kebijakan moneter. Kondisi ini akan mendorong investor untuk sementara melakukan konsolidasi dan memegang mata uang safe haven, yakni dolar AS.

"Rupiah berpotensi akan melanjutkan pelemahan di level Rp14.550 - Rp14.570," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper