Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) mencatatkan total pendapatan Rp2,52 triliun sepanjang tahun buku 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edii Rabu (14/4/2021), pendapatan tersebut berasal dari penjualan barang beli putus Rp2,06 triliun dan komisi penjualan konsinyasi Rp466 miliar.
Akan tetapi, raihan emiten bersandi RALS tersebut menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana per akhir 2019 lalu perseroan mampu mencetak total pendapatan Rp5,59 triliun. Artinya pendapatan RALS anjlok 54,84 persen secara year on year.
Penurunan pendapatan diikuti penurunan beban pokok penjualan yang susut 56,78 persen secara tahunan dari Rp2,49 triliun menjadi Rp1,07 triliun. Namun, penurunan beban ini tak mampu mencegah perseroan membukukan kinerja negatif.
Untuk tahun buku 2020, RALS mencatatkan rugi komprehensif tahun berjalan Rp112 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan pencapaian tahun sebelumnya yang mampu untung Rp643 miliar.
Sementara itu, dari sisi kewajiban, liabilitas perseroan juga terpantau naik 5,81 persen dari Rp1,48 triliun per akhir 2019 menjadi Rp1,56 triliun per akhir 2020. Liablitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp925 miliar dan liabilitas jangka panjan Rp1,56 triliun.
Baca Juga
Sebaliknya, pos aset terpantau mengalami penyusutan. Aset RALS per akhir 2020 tercatat turun 6,44 persen dari Rp5,64 triliun per akhir 2019 menjadi Rp5,28 triliun per akhir 2020. Aset terdiri atas aset lancar Rp3,20 triliun dan aset tidak lancar Rp2,08 triliun.
Kemudian untuk buku kas, perseroan mencatat kas bersih dari aktivitas operasi Rp168 miliar, anjlok 84,37 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,07 triliun.
Kas yang digunakan untuk investasi tercatat sebesar Rp320 miliar dan kas untuk aktivitas pendanaan Rp501 miliar. Sementara itu, kas setara kas akhir tahun 2020 perseroan sebesar Rp1,55 triliun.