Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tinggalkan 6.000 Lagi, Analis Jelaskan Penyebabnya

Padahal di awal perdagangan indeks sempat menguat dan menyentuh level 6051,62 tapi akhirnya kembali jebol ke bawah level 6.000.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) tak mampu melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Senin (5/4/2021) dan harus rela kembali parkir di zona merah.

Di akhir perdagangan, indeks komposit terpantau parkir di level 5.970,28 setelah terkoreksi 0,68 persen. Padahal di awal perdagangan indeks sempat menguat dan menyentuh level 6.051,62 tapi akhirnya kembali jebol ke bawah level 6.000.

Seluruh sektor kompak melemah kecuali sektor aneka industri yang terapresiasi 0,08 persen. Adapun koreksi paling dalam dialami sektor properti yakni -1,5 persen.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, hanya 190 saham menguat, sedangkan 301 melemah dan 152 lainnya stagnan.

Kapitalisasi pasar kembali tertekan dan turun ke level Rp7.077,33 triliun. Jelang penutupan, nilai transaksi sekitar Rp7,68 triliun. Investor asing terus keluar dari pasar Indonesia dengan membukukan aksi jual bersih Rp566,23 miliar di seluruh pasar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan minimnya data makroekonomi domestik yang memberikan katalis positif bagi pasar membuat pergerakan IHSG masih tak bertenaga di awal pekan ini.

Selain itu, beberapa negara tengah memperingati Easter Monday (Senin Paskah) sehingga minim sentimen dari pergerakan bursa global. Pun, dari bursa berjangka sejumlah komoditas kembali mengalami koreksi harga.

Nafan mengatakan koreksi IHSG kemungkinan masih akan terjadi dalam jangka pendek, kecuali ada sentimen positif yang mendorong pergerakan indeks komposit, misalnya kinerja positif dari pasar Amerika Serikat.

“Jika kinerja US Market membaik, maka katalis positif bagi IHSG akan terasa,” katanya, Senin (5/4/2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper